Indopreneur.id – Grab Holdings akhirnya menjelaskan soal keputusan perusahaan mengajukan lisensi perbankan digital. Saat ini Grab sudah bersalin dari operator transportasi online menjadi aplikasi serba ada atau Super App.
Presiden Grab Ming Maa mengatakan pengalaman Grab dalam mengembangkan dompet digital telah memberikan wawasan Grab tentang data berharga tentang pelanggan dan driver dalam ekosistem perusahaan.
Grab ingin menggunakan wawasan tersebut untuk mengembangkan produk keuangan tertentu termasuk dalam asuransi, kredit dan wealth management. Grab sudah mengajukan permohonan lisensi bank digital di Singapura dan bank sentral Singapura akan menerbitkan lima lisensi bank online.
Grab merupakan raksasa ride hailing Asia Tenggara yang sudah menyandang status decacorn atau valuasi di atas US$10 miliar. CBInsights menghitung valuasi Grab saat ini sudah tembus US$14 miliar. Grab sudah beroperasi di delapan negara Asia Tengggara.
Minat Grab dalam keuangan digital menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan non-bank di Asia sangat berpotensi menjadi saingan perbankan tradisional. Para perusahaan startup biasanya menawarkan pemanfaatan teknologi untuk menggaet nasabah.
Riset Temasek Holdings dan Google pada September 2018 menunjukkan ekonomi internet Asia Tenggara diperkirakan akan tembus US$240 miliar pada 2025.
(roy/dob)
()
2020-04-12 21:53:15