Indovoices.com –Pemerintah Kota Bogor kembali memgoperasinakan Rumah Sakit Lapagan yang berlokasi di salah salah satu gedung di kawasan Gelora Olah Raga Pajajajaran, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor.
Hal itu dampak penuhnya ruang perawatan di RSUD dan sejumlah RS swasta di Kota Bogor akibat peningkatan drastis angka angka positif Covid-19 di Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, Pemkot Bogor bukan hanya akan mengoperasikan kemballi RS lapangan namun saat ini tengah membangun sejumlah tenda darurat yang akan difungsikan sebagai ruang fasilitas Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Kota Bogor.
“Rencananya Jumat mendatang fasiilitas RS Lapangan di GoR Pajajaran dan fasilitas IGD menggunakan tenda darurat di RSUD sudah bisa digunakan,” kata Bima Arya, Rabu 30 Juni 2021.
Dioperasikannya kembali Rumah Sakit Lapangan di komples GOR Pajajaran untuk menambah keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) untuk pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit di Kota Bogor terus meningkat, dan kali ini RS Lapangan dibawah RSUD Kota.
“Saya sudah berkomunikasi langsung dengan kepala BNPB untuk mengoprasilan kembali RS Lapangan, namun saat ini pendanaanya Pemkot Bogor menggnakan sistim clime, pada pusat, kata dia
Rumah Sakit Lapangan ini pun sama halnya dengan RS pada umumnya, saat ini fasilitas yang akan tersedia di RS Lapangan yakni 64 tempat tidur isolasi Covid-19 yang terdiri dari 8 IGD dan 56 tempat tidur rawat inap.
“Ini akan menambah jumlah ketersediaan tempat tidur di Kota Bogor agar bisa menangani pasin positif di Kota Bogor yang angkanya meningkat dalam satu pekan terakhir,” kata dia.
Fasilitas lainya yang tersedia di RS Lapangan yakni unit layanan fisioterapi, laboratorium, radiologi mobile, pelayanan gizi, farmasi serta rujukan. Tenaga kesehatan yang bersiaga di RS Lapangan 44 perawat, 8 dokter spesialis, 10 dokter umum, 6 radiografer, 2 fisioterapi dan petugas penunjang lainnya.
Bima menbahkan, untuk tenda darurat yang saat ini tengah didirikan di RSUD nantinya akan digunakan sebagai fasilitas Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus pasien umum, sedangkan ruang IGD lama seluruhnya dikususkan untuk menangani pasien covid-19
“RSUD Kota Bogor saya minta mempersiapkan semaksimal mungkin agar tidak terjadi penumpukan. Saya minta triasenya dirapikan, harus jelas jalurnya. Jadi yang indikasi positif masuk ke mana, jangan sampai semuanya tertumpuk, jangan sampai triasenya berantakan. Jangan sampai semua berkumpul di situ dan harus dipisahkan,” tambahnya.
#Jagajarak, #Pakaimasker, #Cucitangan