Indovoices.com –Dewan Keamanan PBB menyerukan “kepatuhan penuh terhadap gencatan senjata” dalam konflik Israel dan Palestina, Sabtu (22/5). Dikutip dari AFP, anggota Dewan Keamanan juga menegaskan “kebutuhan mendesak untuk bantuan kemanusiaan bagi penduduk sipil Palestina, khususnya di Gaza”.
Pernyataan Dewan Keamanan PBB mendapatkan dukungan dari delegasi Amerika Serikat, yang sebelumnya memblokir draf pernyataan dengan menghapus paragraf yang menyebut mengutuk kekerasan.
Pada draf sebelumnya, dijelaskan bahwa “Dewan Keamanan mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk aksi teror, termasuk aksi provokasi, penghasutan, dan penghancuran”.
Draf itu juga “mengungkapkan keprihatinan atas ketegangan dan kekerasan di Yerusalem, khusus di dalam dan sekitar situs suci, dan mendesak menghormati status quo bersejarah di situs suci”.
Sementara dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Israel berterima kasih kepada AS atas “dukungan berkelanjutan untuk Israel dan haknya untuk membela warganya”, dan pihaknya “menyalahkan sepenuhnya” militan Hamas atas aksi kekerasan baru-baru ini karena menembakkan ribuan roket ke Israel.
“Kami berharap masyarakat internasional mengutuk dan melucuti Hamas, dan memastikan rehabilitasi Gaza sambil mencegah pengalihan dana dan senjata untuk terorisme,” kata mereka dalam pernyataannya.
Hingga saat ini, belum ada respons lebih lanjut dari Palestina.
Delegasi AS yang selalu menjadi pendukung terkuat Israel di PBB juga menolak draf Prancis yang menuntut segera diakhirinya permusuhan dan menyerukan distribusi bantuan kemanusiaan tanpa hambatan di sepanjang Gaza.
Sementara pernyataan terakhir yang diusulkan China, Norwegia, dan Tunisia hanya mencatat bawa anggota Dewan Keamanan “berduka atas hilangnya banyak nyawa warga sipil akibat kekerasan”.
Pernyataan itu mendukung seruan Sekjen PBB Antonio Gutteres kepada komunitas internasional untuk bekerja bersama PBB untuk mengembangkan “paket dukungan yang kuat untuk rekonstruksi dan pemulihan yang cepat dan berkelanjutan”.
Dewan Keamanan PBB juga menegaskan pentingnya mencapai kedamaian komprehensif berdasarkan visi wilayah di mana Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam damai dengan perbatasan yang aman.
Pernyataan tersebut juga mengakui “peran penting Mesir [dan] negara-negara kawasan lain” yang dimainkan di dalamnya, serta a yang disebut Kuartet Timur Tengah, yang terdiri dari AS, Rusia, Uni Eropa, dan PBB.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan akan kembali membahas konflik Israel-Palestina pada Kamis mendatang selama pertemuan rutin yang sudah dijadwalkan.