Indovoices.com –Perombakan direksi kembali terjadi di tubuh perusahaan energi pelat merah, Pertamina dan subholding gas, Perusahaan Gas Negara (PGN). Bahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohirmerombak besar-besaran jajaran direksi PGN.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina yang berlangsung Senin (3/5). Dedi Sunardi ditetapkan sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina menggantikan M. Haryo Yunianto yang digeser menjadi Direktur Utama PGN, menggantikan Suko Hartono.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai bongkar pasang yang dilakukan Pertamina lebih ke arah kinerja PGN. Mengingat M. Haryo Yunianto yang pindah untuk menempati posisi baru sebagai Direktur Utama PGN sebagai subholding gas Pertamina.
“Jadi, harapannya bisa membantu meningkatkan kinerja PGN yang memang terpuruk di tahun 2020 yang lalu,” ujar dia Selasa (4/5).
Sementara, Dedi Sunardi diharapkan bisa membawa Pertamina menghadapi iklim bisnis saat ini sebagai Direktur
Penunjang Bisnis. Kesiapan Pertamina dalam meningkatkan bisnis holding dan subholding ke depan serta arah kebijakan akan berada di tangan pria tersebut.
Di sisi lain, M. Haryo diharapkan bisa memperbaiki dan membangun kembali bisnis PGN yang sedang dalam posisi lemah. Pasalnya, hampir semua jajaran Direksi PGN mengalami perombakan. “Ini mengindikasikan bahwa ada penyegaran dan diharapkan bisa membawa PGN ke arah yang lebih baik lagi,” kata dia.
Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman sebelumnya menyampaikan bahwa sebagai salah satu kewenangan pemegang saham, RUPS telah menetapkan susunan direksi baru Pertamina.
Susunan direksi baru Pertamina dan PGN tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-142/MBU/05/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Perseroan (Persero) PT Pertamina yang ditandatangani pada Senin, 3 Mei 2021.
Dalam Surat Keputusan tersebut, pemegang saham memberhentikan dengan hormat M. Haryo Yunianto dari jabatan Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, posisi yang dijabatnya sejak 12 Juni 2020 dan sebelumnya 20 April 2018 sebagai Direktur Manajemen Aset.
“Pertamina mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Haryo Yunianto yang telah mendapat penugasan baru sebagai Direktur Utama di Subholding Gas Pertamina, yaitu PGN,” kata Fajriyah.
Sebelum ditunjuk sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Dedi Sunardi menjabat sebagai Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).
Pria kelahiran Magetan tahun 1964 ini, menyandang gelar Sarjana Ekonomi Perusahaan Universitas Jayabaya Jakarta (1988) dan Magister Management Universitas Gadjah Mada (2000). Sebelum ditunjuk sebagai Direktur Utama Askrindo, Dedi berkarir di lingkungan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Sementara, RUPST PGN kemarin juga menyetujui perubahan nomenklatur direksi. Direktur Komersial berubah menjadi Direktur Sales dan Operasi, Direktur SDM dan Umum menjadi Direktur SDM dan Penunjang Bisnis, serta Direktur Keuangan menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.
RUPST tersebut, Kementerian BUMN memberhentikan dengan hormat beberapa jajaran pengurus sebagai berikut :
1. Komisaris Independen: Kiswo Darmawan
2. Direktur Utama: Suko Hartono
3. Direktur Infrastruktur dan Teknologi: Redy Ferryanto
4. Direktur Keuangan: Arie Nobelta Kaban
5. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis: Syahrial Mukhtar
Dengan demikian, maka susunan keanggotaan Direksi dan Dewan Komisaris PGN menjadi sebagai berikut:
Komisaris:
1. Komisaris Utama: Arcandra Tahar
2. Komisaris: Lucky Afirman
3. Komisaris: Warih Sadono
4. Komisaris Independen: Christian H. Siboro
5 Komisaris Independen: Dini Shanti Purwono
6. Komisaris Independen: Paiman Raharjo
Direksi:
1. Direktur Utama: Muhammad Haryo Yunianto
2. Direktur Infrastruktur dan Teknologi: Achmad Muchtasyar
3. Direktur Sales dan Operasi: Faris Azis
4. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Fadjar Harianto Widodo
5. Direktur SDM dan Penunjang Bisnis: Beni Syarif Hidayat
6. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis: Heru Setiawan