Indovoices.com –Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan telah menyiapkan sejumlah skenario tentang penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. “Skenario disusun berdasarkan asumsi jumlah kuota dan penerapan protokol kesehatan dalam perspektif internasional,” kata Yaqut dalam rapat kerja bersama Komisi Agama DPR, Senin, 15 Maret 2021.
Yaqut mengatakan penerapan protokol kesehatan ini mengacu pada protokol yang berlaku secara global di banyak negara. Asumsi dapat berubah jika pemerintah Arab Saudi memiliki ketentuan sendiri mengenai pelaksanaan protokol kesehatan bagi jemaah haji.
Meski belum ada kepastian penyelenggaraan ibadah haji dari pemerintah Saudi, Yaqut mengatakan, skenario yang disusunnya meliputi beberapa hal, seperti penerapan protokol kesehatan, pergerakan jemaah di tanah suci. Lalu durasi masa tinggal jemaah di Arab Saudi dan aspek ibadah haji di masa pandemi.
Soal aspek ibadah haji di masa pandemi Covid-19, Yaqut menuturkan, kementerian agama melakukan mudzakarah dan bahtsul masail. “Membahas ketentuan syariat dibandingkan situasi lapangan ketika haji dilakukan di masa pandemi,” ujarnya.
Penyelenggaraan ibadah haji di masa pandemi, kata Yaqut, juga akan mempengaruhi pembiayaan. Sehingga, pihaknya juga akan melakukan penyesuaian biaya perjalanan ibadah haji (BPIH).
Menurut dia, ada empat variabel yang akan berpengaruh, yaitu kuota, protokol kesehatan, pajak, dan kurs. “Makin kecil kuota jemaah yang diberangkatkan maka makin besar beban biaya per orangnya,” kata dia.
Berdasarkan hal tersebut itu, skenario yang disusun Kemenag akan bergantung pada kapan informasi mengenai kepastian pelaksanaan ibadah haji tahun ini disampaikan resmi oleh pemerintah Saudi. “Makin dekat kepastian itu dengan masuknya musim haji, makin meningkat tantangan yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan,” kata Menag Yaqut.