Indovoices.com –Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau lokasi banjir di Semarang, Sabtu (6/2).
Ia pun meminta pemerintah Kota Semarang membenahi sistem pompa untuk mengurangi debit air jika hujan datang.
Saat meninjau banjir di Kawasan Kota Lama Semarang, Basuki menemukan 1 dari 3 pompa tidak berfungsi dengan baik.
“Dipompa ada 3 pompa, satu masih macet akan diperbaiki dan hidupkan,” ungkapnya, Sabtu (6/2).
Basuki mengatakan, penyebab banjir di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut salah satunya karena faktor cuaca. Berdasarkan data BMKG diprediksi terjadi hujan ekstrem di Kota Semarang yang menyebabkan luapan air.
“Berdasarkan data curah hujan, ini ekstrem seperti prediksi BMKG, 171 milimeter hujan, menurut hitungan hidrologi, return period atau periode ulangnya 50 tahunan,” jelas dia.
“Kalau penanganan banjir di Semarang, hari ini di kali Bringin juga meluap kemudian di kali Plumbon Kaligawe meluap. Itu sebenernya kebetulan air pasang tinggi, 1,4 meter. Pompa memang menentukan,” terang dia.
Sementara itu Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menambahkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya, termasuk melakukan normalisasi sungai.
“Kami melakukan berbagai penanganan, di Beringin sudah bertahun-tahun begitu. Itu kan yang di cekungan. Di Jalan Kuda, Wonosari, Ngaliyan itu juga,” ucap Ita.
Sejak semalam hingga hari ini (6/2), hujan deras membuat Ibu Kota Jawa Tengah tergenang air dengan ketinggian bervariasi.
Banjir juga mengakibatkan dua korban jiwa meninggal dunia, serta satu orang lainnya yang masih dalam pencarian.
Berdasarkan dari data BPBD Kota Semarang, setidaknya musibah banjir terjadi di 10 Kecamatan.
Di antaranya Kecamatan Genuk. Kecamatan Tugu, Kecamatan Semarang Selatan, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Semarang Utara,Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Semarang Timur, dan Kecamatan Gayamsari.