Indovoices.com –Sebuah video yang merekam layanan swab test antigen drive thru Covid-19 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, dengan hasil negatif tanpa swab viral di media sosial TikTok.
Video tersebut diunggah oleh pemilik akun @jessicasugiharta. Dalam unggahannya, pemilik akun menunjukkan tiga surat dengan hasil tes negatif.
“Kita belum diswab kok udah keluar hasil???” demikian tertulis di dalam video.
Pemilik akun kemudian menjelaskan bahwa dia dan dua orang temannya diminta memberikan kartu tanda penduduk (KTP).
Petugas di layanan drive thru Farmalab kemudian meminta uang sebesar Rp 200.000 per orang.
“Terus abis bayar disuruh nunggu di mobil. Jadi gw bertiga nunggu di dalam mobil,” ujar pemilik akun.
Sekitar 15 menit kemudian, pemilik akun bersama teman-temannya dihampiri oleh petugas yang menggunakan alat pelindung diri (APD).
Petugas ber-APD itu memberikan kertas dengan nama sesuai KTP masing-masing dengan hasil tes negatif.
“Gw kira gw disuruh ngisi kertas, karena gw baru pertama kali swab. Ternyata itu hasil swab dan orangnya udah pergi,” ujar pemilik akun.
Kemudian, pemilik akun heran dengan kertas hasil tes bertuliskan negatif tanpa swab terlebih dahulu.
Dia mempertanyakan hasil tes negatif tanpa swab kepada petugas di lapangan.
Terkait video tersebut, Direktur Utama PT Farmalab Indoutama (FLIU) Arie Genipa mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di layanan Farmalab drive thru Bandar Udara Soekarno-Hatta.
“Dalam kejadian tersebut tidak ada motif kesengajaan, murni kelalaian dan keteledoran dari petugas, kejadian dimaksud pun baru pertama kali terjadi,” ujar Arie dalam siaran pers.
Arie menambahkan, pelanggan tersebut menjalani pemeriksaan swab test Covid-19 dan disampaikan hasil tes yang sesuai.
Arie mengatakan, Farmalab telah menindak petugas yang lalai sesuai aturan yang berlaku di perusahaan.
“Kepada pelanggan yang telah dirugikan tersebut, perusahaan secara resmi meminta maaf dan mengapresiasi tindakan dengan tujuan baik tersebut untuk lebih meningkatkan layanan Farmalab ke depannya,” ujar Arie.
Arie mengatakan, Farmalab akan lebih memperketat prosedur operasional standar di setiap layanan dengan memasukkan proses validasi digital dalam setiap kegiatan operasional untuk menghindari kejadian yang sama.
“Perusahaan mendukung upaya pemerintah dalam menertibkan layanan pemeriksaan Covid-19, khususnya dalam pemantauan penyampaian hasil tes yang tidak sesuai dengan prosedur,” ujar Arie.(msn)