Indovoices.com –Tim Mikrobiologi Uji Klinis Vaksin Universitas Padjadjaran, Sunaryati Sudigdoadi, mengatakan uji klinis tahap ketiga vaksin covid-19 dari Sinovac selesai akhir Mei 2021. Vaksinasi tak mungkin digelar pada awal Januari 2021.
“Kalau saya mendengarkan kabar orang-orang Januari awal sudah divaksin dan sebagainya, itu masih belum bisa kita laksanakan sebetulnya,” kata Sunaryati dalam diskusi daring, Sabtu, 12 Desember 2020.
Sunaryati menjelaskan uji klinis tahap ketiga vaksin Sinovac digelar sejak Agustus 2020. Para relawan telah disuntik vaksin sebanyak dua kali pada akhir Oktober 2020.
Sunaryati mengatakan para relawan saat ini masih dipantau gejala dan efek samping yang terjadi selama penerimaan vaksin. Hasil evaluasi sementara dari pemantauan tersebut selesai akhir Januari 2021.
Hasil ini akan diberikan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk penentuan produksi vaksin Sinovac. BPOM akan melihat kelayakan dan keamanan dari vaksin sebelum memberi izin produksi.
“Apakah sudah layak di periode setengah itu (hasil evaluasi sementara), kita melaporkan, BPOM akan memberikan izin Biofarma untuk memulai produksi dan edar,” ucap dia.
Vaksinasi akan diprioritaskan untuk orang yang berisiko terpapar covid-19 seperti tenaga kesehatan. Sedangkan, vaksinasi untuk masyarakat luas menunggu hasil akhir uji klinis tahap ketiga pada akhir Mei 2021.
Sunaryati melaporkan hasil pemantauan hingga kini, para relawan belum menunjukkan gejala dan efek samping yang serius. Dia berharap hasil akhir uji klinis tahap ketiga menunjukkan hasil yang baik.
“Kalau memang hasilnya baik, tentunya dari hasil uji ini, kita merekomendasikan ini dapat digunakan sebagai vaksin yang dapat diberikan kepada masyarakat, begitu harapannya,” kata Sunaryati.(msn)