Indovoices.com -Integritas. Nilai itu begitu penting bagi warga Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Institusi pengelola keuangan negara ini bahkan menempatkannya pada posisi pertama dalam nilai-nilai organisasi Kemenkeu. Integritas bersanding dengan profesionalisme, sinergi, pelayanan dan kesempurnaan. Seperti siklus, kelimanya saling terkait. Keberadaan lima nilai itu berperan sebagai fondasi organisasi. Sosialisasi tentang kelima nilai itu gencar dilakukan dalam berbagai acara.
Tujuannya satu, membentuk kepribadian insan Kemenkeu tentang pentingnya lima hal utama tersebut. Salah satu tujuan aktualisasi lima nilai tersebut adalah makin kuatnya budaya antikorupsi di Kemenkeu.
Pada Kementerian Keuangan (Kemenkeu), program antikorupsi dipimpin oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) bekerja sama dengan Unit Kepatuhan Internal (UKI) di tiap eselon I. Konsorsium ini telah melakukan pemetaan/identifikasi sumber-sumber korupsi pada 12 unit eselon I Kemenkeu.
Selanjutnya, tugas audit kinerja dilakukan oleh Itjen sebagai pelaksana audit internal di Kemenkeu. Upaya antikorupsi di Kemenkeu ini tidak hanya berhenti di hasil audit itu saja. Agar program ini membudaya, perlu dukungan seluruh lapisan insan Kemenkeu bersama-sama menjalankan komitmen pencegahan, pengawasan hingga penindakan.
Untuk melawan korupsi di zaman yang serba canggih ini, harus dilakukan dengan pemanfaatan perkembangan teknologi. Itu menjadi salah satu alasan hadirnya Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kemenkeu. Sistem pengadaan di instansi pemerintahan yang dulu identik rawan terjadi fraud, kini dilakukan dengan prinsip transparan dan adil memanfaatkan teknologi.
Pengalaman itu yang diceritakan oleh Ina Marlina. Perempuan yang akrab disapa Ina ini sehari-hari bekerja sebagai business development manager di EXPERD Consultant.
“Kalau di LPSE semua data dan informasi itu sangat terbuka dan jelas. Persyaratan, kriteria dan semuanya bisa kita akses,” beber Ina.
Perusahaan tempatnya bekerja yang menyediakan jasa pengembangan sumber daya manusia (SDM) itu juga kerap mengikuti proses lelang di institusi lain di luar LPSE Kemenkeu. Jika harus membandingkan, keunggulan LPSE Kemenkeu terletak pada layanan help desk yang tersedia. Kanal help desk yang ditawarkan Kemenkeu dinilai lebih beragam, tak hanya via call center dan surat elektronik. (kemenkeu)