Indovoices.com –Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, rencana pemerintah melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap 70 persen penduduk Indonesia sudah sesuai standar organisasi kesehatan dunia (WHO).
Erick mengatakan, target tersebut merupakan total jumlah peserta vaksinasi sepanjang 2021.
“Memang apa yang kita lakukan selalu mengikuti standar WHO,” ujar dalam webinar bertajuk ‘Persiapan Infrastruktur Data dan Layanan Vaksinasi Covid-19’, yang digelar Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
“Hasil pertemuan kami, yang saat itu saya bersama Bu Menlu bertemu Dirjen WHO, kita konsultasi. Memang untuk WHO sendiri target 3-20 persen untuk awal, artinya untuk satu tahun,” ungkap Erick.
Erick menuturkan, rencana vaksinasi terhadap 70 persen penduduk Indonesia merupakan kesempatan bagus.
Mengingat, saat ini masih banyak negara dengan angka penularan Covid-19 cukup tinggi.
Menurutnya, tak banyak negara yang mempunyai kesempatan menggelar vaksinasi secara besar-besaran.
“Kita bisa melakukan 70 persen ini, ini suatu kesempatan buat kita dan tidak banyak negara yang bisa melakukan ini,” kata Erick.
Ia menambahkan, kesempatan melakukan vaksinasi terhadap 70 persen penduduk Indonesia menjadi sebuah terobosan baru untuk menekan angka penularan di dalam negeri.
“Vaksinasi ini bagian dari menekan penularan. Ketika sebuah negara mampu dan pemerintah hadir untuk melakukan yang terbaik untuk rakyat,” imbuh dia.
Diketahui, pemerintah berencana mendistribusikan vaksin Covid-19 pada Desember 2020.
Saat ini pemerintah melakukan pengembangan vaksin melalui PT Bio Farma yang bekerja sama dengan perusahaan asal China Sinovac Biotech. Vaksin tersebut saat ini sudah melalui uji klinis fase tiga.
Hasilnya, sejauh ini diketahui aman dan tidak menunjukkan efek samping.
Rencananya, vaksin Sinovac juga akan segera didistribusikan pemerintah karena telah mendapat predikat aman dalam pengujiannya.
Selain itu, pemerintah juga tengah mengembangkan vaksin Merah Putih yang dilakukan sejumlah institusi penelitian dan perguruan tinggi dalam negeri. Vaksin tersebut saat ini masih dilakukan uji klinis.(msn)