Indovoices.com –Polisi melakukan rekayasa lalu lintas menyusul aksi unjuk rasa buruh yang menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di depan gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/11/2020) hari ini.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Lilik Sumardi mengatakan, rekayasa lalu lintas dilakukan secara situasional, artinya tergantung jumlah massa yang hadir.
“Kami terapkan rekayasa situasional saja lah,” kata Lilik saat dikonfirmasi, Senin.
Lilik menjelaskan, jika jumlah massa tak terlalu banyak, maka hanya satu jalur di Jalan Gatot Subroto depan gedung DPR yang ditutup.
Dengan demikian, kendaraan pribadi dan transjakarta masih bisa melintasi jalan tersebut.
“Tapi kalau kami lihat massa ramai, ya kami tutup dan alihkan sekalian. Daripada macet, kasian kan masyarakat,” ujarnya.
Ia menyebut, jika jalan ditutup total, maka kendaraan pribadi dari arah JCC Senayan yang menuju Slipi akan diarahkan belok ke kiri untuk memutar lewat belakang gedung DPR.
Sementara itu, transjakarta akan diarahkan masuk tol dan baru keluar di Tol Slipi Jaya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal sebelumnya menyebut ada sekitar 1.000 buruh yang akan mengikuti aksi unjuk rasa di depan gedung DPR hari ini.
Aksi digelar untuk meminta DPR melakukan tinjauan legislatif atau legislative review terhadap UU Cipta Kerja yang dianggap merugikan buruh.(msn)