Indovoices.com –Delegasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang dipimpin Menteri BUMN Erick Thohir melakukan penjajakan kerja sama dengan pemerintah Jepang dan kalangan bisnisnya di bidang kesehatan dengan fokus teknologi baru, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, dan partisipasi Jepang di KEK Kesehatan.
Sektor lain yang dijajaki adalah peluang kerja sama untuk pembangunan perumahan milennial, pembangunan industri EV Battery, dan pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur nasional.
“Jepang sudah dikenal sebagai negara yang maju di bidang kesehatan. Sebagai contoh, saya terkesan dengan test Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah Jepang di airport. Tesnya cukup dengan saliva dan tidak melalui nasal,” ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya.
Hasil tesnya pun dapat diketahui dalam waktu kurang dari satu jam dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi.
“Saya ingin teknologi ini dipergunakan di airport-airport di bawah manajemen AP1 dan AP2. Bayangkan dampaknya untuk percepatan pemulihan ekonomi kita,” sebut dia.
Dalam kunjungannya tersebut, Erick juga menengok teknologi PCR test yang dibuat oleh Kawasaki Heavy Industries untuk testing cepat dan pelacakan bagi pasien Covid-19 dengan menggunakan teknologi robotik.
Pihaknya juga bertemu dengan Mitsui Healthcare, perusahaan kesehatan ternama di Jepang yang telah investasi di rumah sakit di Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Menurut Erick, Bali memiliki potensi sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan. Hal itu bakal membuka peluang investasi di bidang kesehatan, khususnya untuk pembangunan fasilitas kesehatan kelas dunia.
“Kami melihat potensi wisata kesehatan dan kebugaran bagi wisatawan sangat besar, dan Bali, khususnya wilayah seperti Sanur telah menjadi destinasi pilihan bagi wisatawan lansia, dengan positioning yang berbeda dari wilayah lainnya,” ujar dia.
Erick pun secara maraton mengadakan pertemuan dengan perwakilan pemerintah dan kalangan bisnis Jepang.
Di bidang pembiayaan infrastruktur, Erick melakukan beberapa pertemuan dengan sejumlah lembaga keuangan di Jepang, untuk membahas berbagai potensi investasi langsung Jepang di BUMN dalam pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan bandar udara.
Sementara, di bidang perumahan, dirinya bertemu dengan IIDA Group Holding dan Daiwa House dalam menjajaki kerja sama untuk mendukung program pembangunan hunian untuk milenial yang terintegrasi dengan transportasi massal. Hunian ini akan ramah lingkungan dan dilengkapi dengan teknologi dengan biaya yang efisien.(msn)