Indovoices.com –Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap santri dan pesantren bisa menjadi contoh masyarakat dalam menunjukkan daya tahan dan kreativitas selama pandemi Covid-19.
Menurut Bendahara Negara itu, pesantren perlu melakukan kolaborasi dengan masyarakat agar dapat melakukan percepatan pemulihan ekonomi di tengah pandemi yang memberikan dampak negatif terhadap kondisi sosial dan ekonomi.
“Saya berharap santri dan pesantren menjadi sumber inspirasi terhadap daya tahan dan daya kemampuan berkreasi dalam menghadapi cobaan Covid-19. Ini salah satu wujud jihad dalam memberdayan dan meningkatkan kapasitas perekonomian kita,” ujar Sri Mulyani dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2020, Kamis (22/10/2020).
Untuk meningkatkan kolaborasi antara pesantren dan masyarakat sekitar pesantren, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah telah melakukan program digitalisasi UMKM.
Menurutnya, dengan digitalisasi di lingkungan UMKM pesantren harapannya bisa membuat pesantren dan masyarakat di sekitar pesantren membentuk ekosistem yang mandiri, sejahtera dan memiliki kegiatan ekonomi yang kompetitif.
Adapun untuk mendukung kegiatan pesantren yang terdampak pandemi, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 2,6 triliun. Anggaran itu disalurkan baik dalam bentuk bantuan pendidikan sebesar Rp 2,38 triliun hingga bantuan pembelajaran daring bagi pesantren sebesar Rp 211,7 miliar.
Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif untuk guru, ustaz, dan pengasuh pondok pesantren melalui bantuan sosial. Pemerintah juga memberikan bantuan pembangunan atau perbaikan sarana prasarana tempat wudhu dan tempat cuci tangan yang tersebar di 10 provinsi.
“Bantuan dari berbagai anggaran kementerian lembaga mencapai lebih dari Rp 991 miliar,” jelasnya.
Tak hanya itu, pemerintah juga masih terus menjalankan program Kredit Usah Rakyat (KUR) bagi setiap pesantren yang mengembangkan usahanya di setiap daerah.(msn)