Indovoices.com – Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) tahun 2022. Pertemuan yang dilaksanakan di bawah koordinasi United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) nantinya akan dilaksanakan di Pulau Bali, tepatnya di Nusa Dua.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sebagai Menteri yang mengkoordinasikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan masalah kebencanaan, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk melakukan monitoring, evaluasi, sekaligus menghimpun berbagai macam tren baru penanganan kebencanaan.
“Dan juga cara-cara baru yang dilakukan oleh berbagai negara sebagai praktik yang baik untuk dijadikan dasar menyusun rencana aksi penanganan bencana untuk dua tahun ke depan,” ujar Menko PMK usai Rapat Terbatas secara virtual bersama Presiden RI Joko Widodo, dari Jakarta.
Forum pertemuan ini akan dihadiri oleh 193 negara. Menko Muhadjir mengatakan bahwa momentum GPDRR 2022 ini perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan nasional.
Terlebih, kata Muhadjir, Presiden RI Joko Widodo mengarahkan agar forum tersebut dijadikan momentum promosi pariwisata. Termasuk untuk mempromosikan praktik penanganan kebencanaan yang telah dilakukan Indonesia, baik bencana alam maupun non alam.
“Sesuai arahan Presiden bahwa supaya momentum ini digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan nasional kita. Termasuk untuk menunjukkan mempromosikan praktek-praktek baik dalam Indonesia menangani masalah kebencanaan. Baik bencana alam maupun non alam. Karena itu Pak Presiden meminta supaya disiapkan sebaik-baiknya,” terang dia.
Menurut Muhadjir, pertemuan ini sebagai momentum untuk melakukan pemulihan ekonomi. Dia berharap, pandemi Covid-19 saat penyelenggaraan forum sudah memasuki akhir, dan pemulihan ekonomi khususnya di sektor pariwisata sudah berjalan.
“Intinya Indonesia siap untuk melaksanakan pertemuan nanti. Dan persiapannya sudah dimulai dan hari ke hari akan kita intensifkan mulai kita identifikasi masalah-masalah yang harus segera diurai agar penyelenggaraannya dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo memaparkan empat klaster bencana yang mengancam Indonesia. Empat klaster tersebut yakni geologi-vulkanologi, hidrometeorologi basah dan kering, serta bencana nonalam seperti pandemi Covid-19.
Doni mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak UN (United Nation/Perserikatan Bangsa-Bangsa) dalam GPDRR 2022 untuk membahas studi kasus penanganan bencana pada negara-negara yang berhasil melakukan penanganan bencana, termasuk penanganan wabah Covid-19. Sehingga memberikan keberhasilan dalam penanganan bencana dan pengendalian wabah Covid-19.(kominfo)