Indovoices.com –Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan menyoroti kasus konfirmasi positif corona secara mingguan di Provinsi Jawa Tengah yang meningkat. Meskipun angka recovery rate corona di Jawa Tengah juga meningkat menjadi 71% hingga 11 Oktober, tetapi Luhut mengingatkan agar bed occupancy rate (BOR) di ICU Provinsi Jawa Tengah terus dikontrol.
“Jangan lupa juga untuk melihat BOR di Jawa Tengah. Ini juga perlu diwaspadai, karena sudah 65,1% sejak pertengahan September 2020, tingkat BOR ICU Jawa Tengah selalu berada di bawah 60%. Namun per 11 Oktober, angka BOR ICU Jateng naik hingga mencapai 65%,” ujar Luhut dalam keterangan tertulis.
Dia pun meminta seluruh pihak terkait mulai dari tenaga kesehatan, rumah sakit, hingga aparat Polda dan Pangdam Jawa Tengah terus memantau hal ini mengingat kasus konfirmasi masih terus bermunculan.
Adapun, kabupaten dan kota yang masih memiliki kasus aktif tertinggi corona yaitu Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Pati, Kudus, Kebumen, Wonosobo, Brebes, dan Sukoharjo.
Tren mingguan menunjukkan bahwa angka kasus di Kota Semarang sudah menunjukkan tren yang menurun. Namun untuk wilayah lain seperti, Kabupaten Semarang, Kebumen, Wonosobo, Brebes, dan Sukoharjo pada beberapa minggu terakhir menunjukan tren angka kasus yang terus meningkat.
Luhut pun meminta agar koordinasi terus dilakukan antara pihak pemerintah di masing-masing daerah dan aparat setempat.
“Tolong dari data ini, bapak dan ibu bupati wajib waspada. Kota Semarang ada 9.648 yang terkonfirmasi kasus konfirmasi aktif, kemudian ada kasus kematian 644 jiwa. Tertinggi di Kota Semarang. Kota Semarang dan Pati sudah mengalami penurunan tren. Walaupun begitu untuk daerah seperti Kebumen, Wonosobo, Brebes, dan Sukoharjo juga punya kenaikan yang signifikan untuk kasus konfirmasi,” ujar Luhut.
Dia meminta setiap bupati terus memperhatikan data-data tersebut dan berkoordinasi dengan semua pihak untuk menurunkan angka konfirmasi aktif.
“Tren di Jateng sebetulnya sudah cukup bagus, tapi ada beberapa titik perbaikan yang perlu percepatan perbaikan di Jateng,” lanjutnya.
Luhut juga memerintahkan pemerintah daerah setempat seperti gubernur dan bupati untuk memperkuat kerja sama dengan aparat di tingkat Polda dan Pangdam, Polres, dan juga Polsek setempat.
“Harus diintensifkan operasi untuk menurunkan kasus konfirmasi ini antara Pemda setempat seperti Gubernur dan Bupati di masing-masing daerah, terutama daerah yang masih memiliki peningkatan yang signifikan dengan aparat Polri dan TNI,” jelas Luhut.
Dia berpendapat, Kapolda dan Pangdam bisa melakukan tindakan yang lebih terukur dan fokus kepada wilayah yang mengalami kenaikan kasus yang signifikan.
Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun mengatakan bersedia dan selalu mengutamakan kerja sama untuk menyelesaikan permasalahan kasus konfirmasi aktif yang masih bertambah.
“Kita sudah menerapkan mikrozonasi, dimana dengan strategi itu, kita bisa mengunci pada level yang lebih kecil. Jadi sesuai dengan arahan Bapak, kita bisa langsung on target untuk mengirimkan bantuan seperti obat dan peralatan kesehatan lainnya,” jelasnya.
Ganjar juga mengatakan pihaknya berhati-hari di berbagai kluster, seperti kluster pondok pesantren, kluster bencana alam, dan juga kluster demo. Menurutnya, ketiga kluster ini, menjadi tiga kluster yang menjadi prioritas untuk ditangani dengan cepat.(msn)