Indovoices.com –Mantan pendiri PAN Amien Rais hari ini meluncurkan sebuah buku berjudul ‘Pilihan Buat Jokowi: Mundur atau Maju’. Dalam buku terbarunya itu, terdapat 13 bab yang berisi permasalahan pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi yang berimbas pada nasib bangsa Indonesia.
Amien menjelaskan, buku ini merupakan refleksi kebangsaan yang ditulisnya sebagai bagian mengekspresikan pendapat terhadap pemerintah Indonesia yang dipimpin Jokowi. Ia menyebut setiap tulisannya ditulis dengan fakta dan bukti-bukti angka.
“13 bab yang saya angkat memang, maaf, pada mereka yang mungkin sudah ambil posisi lebih dulu mungkin enggak terima. Tapi pertama, saya lihat, rezim Pak Jokowi sesungguhnya telah melakukan apa… pemecahan bangsa kita, dibelah. Jadi terasa sekali bangsa kita dibelah,” ungkap Amien dalam peluncuran buku secara virtual, Jumat (25/9).
Ia menilai pihak-pihak yang berseberangan dengan pemerintahan Jokowi dicoba untuk ‘dimusnahkan’ secara politik. Padahal, kebebasan berpendapat merupakan hak warga negara Indonesia dan tidak elok bagi pemerintah berkuasa menghilangkan pendapat-pendapat bertentangan itu.
Selain itu, Amien dalam bukunya juga menyoroti soal komunisme yang begitu banyak diberikan tempat oleh pemerintahan Jokowi.
“Jadi antara bangkitnya komunisme yang nampak sekali tak diapa-apakan. Ada kaitannya dengan semakin dekat Jakarta-Beijing yang lantas ditangkap sebagian bangsa indonesia yang jadi PKI malam atau siang, itu mendapat angin buritan. Ini bahaya,” tuturnya.
Di masa kepemimpinan Jokowi juga, Amien melihat saat ini demokrasi sudah tinggal kerangka saja dan digantikan dengan otoriterisme. Istilah reformasi juga dinilainya sudah agak kuno dan ketinggalan zaman.
“Bahwa masalah kita sudah berbeda. Masalah kita adalah, bahwa inti masalah negeri kita ini sudah enggak dimiliki bangsa Indonesia sendiri. Jadi saya blak-blakan aja, bahwa pemerintah sekarang merupakan MTC directed and dominated goverment. Pemerintah yang didikte, didominasi oleh MTC, mafia taipan cukong. Itu kenyataannya,” ujar Amien.
Maka dari itu, ia menyimpulkan buku ‘Pilihan Buat Jokowi: Mundur atau Maju’ yang ditulisnya ini merupakan prestasi-prestasi negatif yang dicapai Jokowi selama menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.
“Lewat argumen saya ke kesimpulan bahwa yang terjadi leadership failure. Kegagalan kepemimpinan, kenapa? Karena memang, maaf Pak Jokowi, menurut saya tidak punya kompetensi. Setelah diuji 5 tahun sesungguhnya enggak berhasil,” jelas Amien.
“Tapi saya tetap masih ada punya pengharapan, sesungguhnya sejak awal saya katakan bahwa Pak Jokowi itu sudah membawa portofolio of failure, from day one tak kompeten. Makanya maaf, betul kata Pak Jusuf Kalla, sebaiknya jadi gubernur sampai selesai, anggota DPR MPR, karena tak bisa kepala negara uji coba, hancur negara kita,” pungkasnya.(msn)