Indovoices.com –Bank Indonesia (BI) menyatakan perekonomian global dan domestik secara bertahap mulai membaik seiring dengan stabilitas makroekonomi Indonesia yang tetap terjaga. Demikian intisari Tinjauan Kebijakan Moneter September 2020.
“Perekonomian global secara bertahap mulai membaik. Perkembangan ini terutama didorong oleh perbaikan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok dan Amerika Serikat (AS), sedangkan kinerja perekonomian Eropa, Jepang, dan India belum kuat,” ungkap Tinjauan Kebijakan Moneter September 2020.
Sejumlah indikator dini pada Agustus 2020 mengindikasikan prospek positif pemulihan ekonomi global seperti meningkatnya mobilitas, berlanjutnya ekspansi PMI manufaktur dan jasa di AS dan Tiongkok, serta naiknya beberapa indikator konsumsi. Sementara itu, ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi dipengaruhi oleh isu geopolitik Tiongkok-AS, Tiongkok-India, dan di Inggris.
Perekonomian domestik secara perlahan juga membaik, meskipun masih terbatas sejalan mobilitas masyarakat yang melandai pada Agustus 2020. Prospek berlanjutnya pemulihan ekonomi domestik banyak dipengaruhi perkembangan mobilitas masyarakat sejalan dengan penerapan protokol covid-19 di sejumlah daerah, kecepatan realisasi anggaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kemajuan restrukturisasi dan penjaminan kredit, serta akselerasi ekonomi dan keuangan digital khususnya untuk pemberdayaan UMKM.
Ketahanan perekonomian Indonesia tetap baik. Hal itu tercermin pada neraca perdagangan yang tetap mencatat surplus, peningkatan cadangan devisa, nilai tukar rupiah yang relatif terkendali di tengah tingginya tekanan pada Agustus-September 2020.
Sementara itu, inflasi tetap rendah sejalan permintaan yang belum kuat dan pasokan yang memadai. Kondisi likuiditas lebih dari cukup sehingga terus mendorong penurunan suku bunga dan kondusif bagi pembiayaan perekonomian.
Stabilitas sistem keuangan juga tetap terjaga, meskipun risiko dari dampak meluasnya penyebaran covid-19 terhadap stabilitas sistem keuangan terus dicermati. Sementara itu, kelancaran sistem pembayaran, baik tunai maupun nontunai juga tetap terjaga.
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” tutup hasil analisa BI tersebut.