Indovoices.com –Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan Jakarta mempunyai lima strategi program pemulihan ekonomi bagi semua.
“Karena semua terdampak, tidak hanya perusahaan kecil, perusahaan besar juga terdampak,” kata Sri dalam diskusi virtual.
Pertama, kata dia, akselerasi dan optimalisasi bantuan langsung masyarakat. Dia mengatakan program itu memastikan di masa pembatasan sosial berskala besar atau PSBB, Jakarta menyalurkan bantuan ke 2,4 juta kepala keluarga dengan melibatkan Badan Usaha Milik Daerah.
“Di sini ada Food Station, bagaimana membantu produk-produk bahan pangan yang menjadi bantuan sosial, termasuk dari perusahaan daerah Pasar Jaya,” ujarnya. Kemudian, peran Bank DKI mentransformasi bantuan, jika diperlukan, menjadi bantuan langsung tunai.
Kedua, penyelamatan dan penguatan ekonomi kerakyatan. Dalam program ini, fokus DKI Jakarta ditujukan kepada UMKM. Bersama Bank DKI yang menjalankan program regulernya, juga berjalan program Jakpreneur, dan program pinjaman dari pemerintah pusat sebesar Rp 500 miliar yang diberikan ke UMKM dengan bunga ringan.
Selain itu, kata dia, BUMD kluster pangan didorong untuk memasok bahan baku kepada UMKM yang sudah terdaftar dalam platform.
Ketiga, percepatan kegiatan/proyek pembangunan berdampak besar. Dalam hal itu, kata dia, ada Transjakarta, Jakpro dengan LRT dan MRT. Menurutnya, MRT akan dilanjutkan dengan jalur-jalur lainnya termasuk Transjakarta.
“Semua trayek-trayeknya bagaimana berkolaborasi dengan MRT dan LRT bagaimana menyediakan layanan transportasi yang luar biasa,” ujarnya.
Keempat, percepatan proyek infrastruktur dasar dan program perkotaan (pinjaman pemerintah pusat). Dia mengatakan DKI mendapatkan bantuan sebesar Rp 12,4 triliun dari pemerintah pusat yang utamanya akan dieksekusi oleh BUMD.
“Jakpro yang akan membangun Jakarta internasional stadium, Taman Ismail Marzuki, dan lain-lain,” kata dia.
Dan kelima, pengembangan ekonomi inovatif perkotaan pasca Covid-19. Dia menilai dengan adanya Covid-19, Jakarta tidak bisa berpikir biasa. “Harus buat inovasi. Inovasi perkotaan salah satunya,” kata dia.
Dia mengatakan ekonomi inovatif dimulai dengan memprioritaskan sisi kesehatan.(msn)