Indovoices.com –Pemerintah mencatat jumlah korban meninggal akibat virus corona di Indonesia per Rabu (27/8) sudah menyentuh angka lebih dari 6 ribu orang. Namun, angka kematian tersebut diprediksi jauh lebih besar dari yang dilaporkan.
Sampai saat ini, Indonesia menjadi negara dengan jumlah infeksi tertinggi kedua setelah Filipina dan memiliki jumlah kematian tertinggi di Asia Tenggara.
Dilansir The telegraph, Inisiator Lapor COVID19 Dr Irma Hidayana mengungkapkan berdasarkan temuannya, masih banyak wilayah di RI yang jumlah kematiannya tidak dimasukkan dalam data pemerintah.
Irma bersama timnya melakukan pendataan mandiri, dari penghitungan itu, jika angka-angka dimasukkan, maka jumlah kematian resmi akan menjadi 2,5 hingga 4,2 kali lebih tinggi dari angka pemerintah.
“Sejak awal kami percaya bahwa kurangnya pelaporan ini harus diungkap. Karena itulah yang sebenarnya menunjukkan besarnya pandemi,” kata dia.
“Data tersebut merefleksikan situasi aktual yang ada di lapangan. Tak ada data yang disembunyikan dan dimanipulasi,” jelasnya.
Kapasitas uji corona di lab, minim
Kepala Departemen Epidemiologi dan dosen kesehatan masyarakat Universitas Airlangga Surabaya mengungkapkan, saat ini kapasitas pengujian di laboratorium juga masih buruk. Hal tersebut ditambah dengan minimnya jumlah staf dan bahan pengujian.
“Pengujian masih belum bisa mencapai target,” ujarnya.
Juru Bicara pemerintah soal penanganan corona Prof Wiku Adisasmito pada Selasa (25/8) lalu mengatakan, jumlah tes corona per individu di RI memang masih jauh dari standar yang telah ditetapkan WHO.
Indonesia belum memenuhi target tersebut. Namun, menurut Wiku pemerintah masih bekerja keras meningkatkan jumlah tes.
“Dan Indonesia secara keseluruhan baru mencapai 35, 6 persen dari standar WHO. Ini memang capaiannya masih jauh dari target yang diminta WHO dan menjadi standar internasional,” ungkap dia.
“Pemerintah Indonesia dan Pemda berusaha keras memenuhi target ini,” sambungnya.
Sampai Rabu (26/8) lalu, tercatat jumlah kasus corona di Indonesia secara kumulatif mencapai 160.165 orang. Rinciannya 115.409 sembuh dan 6.944 orang meninggal dunia.(msn)