Indovoices.com –Presiden Joko Widodo menyinggung pertumbuhan ekonomi RI yang minus 5,32 persen dalam pidato di sidang tahunan MPR, Jumat (14/8/2020).
“Di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi negara kita masih plus 2,97 persen, tapi di kuartal kedua kita minus 5,32 persen,” kata Jokowi.
Namun Jokowi menegaskan, kontraksi ekonomi tak hanya terjadi di Indonesia. Sebanyak 215 negara, tanpa terkecuali, sedang menghadapi masa sulit karena diterpa pandemi Covid-19.
Dalam catatan WHO, sampai dengan 13 Agustus kemarin, terdapat lebih dari 20 juta kasus di dunia, dengan jumlah kematian sebanyak 744 ribu jiwa.
“Semua negara, negara miskin, negara berkembang, termasuk negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran karena terpapar Covid-19. Krisis perekonomian dunia juga terparah dalam sejarah,” kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, ekonomi negara-negara maju bahkan minus belasan persen, sampai minus 17 persen. Namun Jokowi menilai, kemunduran banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan.
“Saya menyambut hangat seruan moral penuh kearifan dari para ulama, para pemuka agama, dan tokoh-tokoh budaya agar menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai sebuah kebangkitan baru untuk melakukan sebuah lompatan besar,” kata Jokowi. (msn)