Indovoices.com –Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia masih terus memantau situasi di Beirut, Lebanon pascaledakan 4 Agustus 2020. Utamanya perhatian ditujukan kepada satu warga negara Indonesia (WNI) yang terluka dalam kejadian itu.
Baca: Kontingen TNI Terhindar dari Ledakan di Lebanon.
“Seperti diketahui satu WNI dengan inisial NNE terluka akibat ledakan tersebutt dan saat ini kondisinya stabil. Staf KBRI sudah mengunjungi beliau dirumahnya dan akan terus memantau kondisinya,” ujar Menlu Retno Marsudi dalam briefing virtual, pada Jumat 7 Agustus 2020.
“Untuk membantu WNI pascaledakan dan di tengah pandemi covid-19, KBRI akan memberikan bantuan logistik. Dua kali logistik sudah dibagikan untuk WNI kelompok rentan, utamanya pekerja migran Indonesia (PMI),” ungkapnya.
Hingga saat ini 1.447 WNI di Lebanon, 1.234 diantaranya tergabung dalam kontingen Garuda di Pasukan Interim Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Lebanon (UNIFIL). Sementara 234 lainnya adalah warga sipil, termasuk mahasiswa.
“Pasukan Indonesia di UNIFIL ini membantu proses evakuasi segera setelah ledakan,” ucap Menlu Retno.
Menlu juga menambahkan bahwa KBRI Beirut berkoordinasi dengan otoritas setempat dan para WNI untuk pemantauan kondisi mereka pasca kejadian ledakan. Hingga saat ini 137 orang dilaporkan tewas dan 5.000 lainnya terluka.
“Pemerintah Indonesia sudah menyampaiikan simpati dan kepada masyarakat Lebabon. Bahkan Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan hal itu,” sebut Menlu.
Retno pun sudah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab dan Menlu Charbel Wehbe. Dirinya mengatakan rakyat Indonesia bersama masyarakat Lebanon dan menyampaikan simpati.(msn)