Indovoices.com –Menag Fachrul Razi menyebut pelaksanaan ibadah Idul Adha di tengah pandemi corona harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Meski menurutnya suasana saat Idul Adha ini lebih baik dibanding momen Idul Fitri bulan Mei lalu.
“Sebagaimana kita sadari saat ini Indonesia masih menghadapi wabah COVID-19. Tiap hari banyak saudara kita yang dikonfirmasi positif. Meskipun kondisinya sudah lebih baik dibanding Idul Fitri pada akhir Mei. Namun tetap protokol kesehatan harus ditaati,” kata Fachrul Razi dalam konferensi pers virtual di BNPB.
Menyambut Idul Adha, Kemenag telah mengeluarkan panduan dalam SE No 18 Tahun 2020 tentang Salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban. Kata Menag, pada prinsipnya salat Idul Adha sudah dapat dilakukan di lapangan dan masjid.
“Kecuali di tempat tertentu yang tidak diperbolehkan satgas atau pemda setempat karena dinilai belum aman Covid,” tutur dia.
Fachrul mengimbau, untuk umat Islam yang sudah diperbolehkan salat Idul Adha untuk disiplin agar tidak menjadi klaster penularan. Hindari dulu kebiasaan saling bersalaman usai salat Idul Adha di masjid atau lapangan.
“Yakinkan kalau daerah kita aman Covid, batasi pintu atau jalan masuk untuk permudah cek suhu jemaah. Pakai masker, jaga jarak, tidak usah bersalaman atau berpelukan, pengumpulan infak tanpa bersentuhan tangan,” imbau dia.
“Perpendek khotbah tanpa mengurangi syarat dan rukunnya,” tegas Fachrul. (msn)