Indovoices.com –Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut penyebaran Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) sebagai anomali selama pandemi Covid-19 di Jabar.
Sebab, lonjakan kasus itu bukan pola umum yang selama ini ditangani oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Jabar.
“Jadi kejadian di institusi kenegaraan khususnya Secapa yang luar biasa kami sebut anomali bukan pola yang kita petakan secara rutin,” ujar Emil, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung.
Oleh karena itu, penanganan klaster Secapa AD akan dikelola langsung oleh Mabes TNI.
Ia pun sudah berkoordinasi dengan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
“Kesepakatan dengan Panglima TNI, pengelolaan pandemi klaster di sana akan dikelola secara mandiri oleh TNI AD. Di hari saya mendengar berita ini, saya menelepon langsung Pak Panglima TNI,” ungkapnya.
Emil pun meyakini bahwa penanganan klaster Secapa AD Bandung oleh Mabes TNI akan lebih maksimal mengingat TNI memiliki perangkat dan sistem yang lebih siap. Pola serupa juga ia lakukan sewaktu ada temuan klaster Setukpa Polri di Sukabumi.
“TNI ini punya sistem yang lebih siap dan lebih banyak. Pengetesan massal mandiri swab-nya itu oleh RSPAD,” katanya.
“Kemudian, dipahami dan disepakati bahwa Panglima TNI bahkan mewaspadai pusat pendidikan yang lain. Dulu di Sukabumi juga sama. Ketika saya laporan ke Panglima, maka seluruh institusi militer di Sukabumi yang non-Setukpa itu dilakukan pengetesan swab,” imbuh Emil.(msn)