Indovoices.com –Pemulihan ekonomi dan penyelamatan nyawa masyarakat kerap dibenturkan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Padahal menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, kedua hal tersebut bisa dilakukan secara beriringan.
“Jika saya diminta memilih antara memulihkan ekonomi atau menyelamatkan nyawa masyarakat, saya tidak akan memilih salah satunya. Karena keduanya bisa dilakukan beriringan,” ujarnya melalui keterangan Instagram resminya, Jumat (26/6/2020).
Saat ini kata dia, pemerintah sedang berupaya menggerakan ekonomi di tengah pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Salah satu contohnya kata Luhut yakni dengan membenahi sektor pariwisata. Pasalnya, pariwisata dinilai penyumbang devisa terbesar negara dan mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak.
“Karena itu, sebagai bagian dari pemerintah Indonesia saya berpikir bahwa pemulihan ekonomi nasional memang harus berjalan. Salah satunya melalui revitalisasi sektor pariwisata yang menyumbang pemasukan devisa cukup besar bagi negara serta membuka banyak lapangan kerja bagi warga sekitarnya,” katanya.
Luhut mreminta kementerian atau lembaga terkait lebih fokus memperbaiki dan merevitalisasi lima destinasi wisata super prioritas, yaitu Borobudur, Labuan Bajo, Danau Toba, Likupang dan Mandalika.
“Saya ingin agar panorama alam yang sangat luar biasa ini mampu dikelola sebaik-baiknya lewat sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah. Saya juga memfasilitasi aspirasi desa-desa terkait pengembangan wisata di sekitarnya,” katanya.
Menurut Luhut, pengembangan pariwisata dilakukan untuk mendistribusikan manfaat ekonomi di wilayah yang lebih luas, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Dia meyakini, penerapan protokol kesehatan akan memberi kepercayaan kepada wisatawan domestik maupun internasional dalam memberikan rasa aman, sehat dan nyaman.
“Oleh karena itu, protokol kesehatan harus dilaksanakan secara sempurna agar kepercayaan dari para wisatawan bisa tumbuh lagi meskipun target pasar kita saat ini masih kepada wisatawan domestik saja,” ujarnya.
Mantan Menkopolhukam ini juga berpendapat, revitaslisasi perlu dilakukan sebelum destinasi wisata super prioritas kembali dibuka untuk publik.
“Saya juga memahami bahwa setiap destinasi wisata membutuhkan promosi untuk memikat para turis agar datang berkunjung. Namun saat ini saya memilih untuk lebih mempercantik destinasi wisata kita ini lewat pemeliharaan kebersihan lingkungan, infrastruktur penunjang akses, juga pemberdayaan warga masyarakat sekitarnya,” katanya.(msn)