Indovoices.com –Pemerintah sudah mulai membuka beberapa kegiatan dan fasilitas umum di beberapa wilayah, misalnya di Car Free Day Jakarta dan di bandara. Namun, menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, masih banyak masyarakat yang mengabaikan aturan untuk jaga jarak.
“Padahal, physical distancing adalah hal mutlak. Beberapa bandara yang akan melakukan penerbangan di hari Minggu, terutama ke arah Jawa, seperti kami pantau di Batam dan beberapa tempat lain juga demikian (abaikan physical distancing),” ucap Yuri dalam keterangannya.
Menurutnya, sebenarnya sebagian besar masyarakat sudah taat mengenakan masker. Namun mereka masih tetap belum menjaga jarak satu sama lain.
“Masih banyak masyarakat yang belum jaga jarak meski sebagian besar sudah pakai masker, tapi physical distancing itu juga perlu. Kita tidak mungkin secara sepotong-sepotong melakukan pengendalian penyakit ini,” tegasnya.
Untuk bisa menghentikan rantai penularan virus corona, kata Yuri, diperlukan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Selain itu, seluruh protokol kesehatan juga harus dijalankan dengan disiplin dan tidak sepotong-sepotong.
“Ini jadi syarat mutlak manakala kita akan laksanakan adaptasi kebiasaan yang baru untuk kembali pada tingkat produktivitas kita. Adaptasi kebiasaan baru berbasis pada kepatuhan kita jalankan protokol kesehatan,” pungkasnya.
Hingga Minggu (21/6), jumlah pasien positif virus corona di Indonesia bertambah 862 kasus, sehingga total positif COVID-19 adalah 45.891 orang. Dari jumlah itu ada sebanyak 2.465 pasien meninggal dunia dan 18.404 lainnya dinyatakan sembuh.(msn)