Indovoices.com –Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi proyek strategis nasional di tengah pandemi korona (covid-19). Penilaian ini untuk menentukan fokus pemulihan ekonomi Indonesia.
“Agenda-agenda strategis yang sangat penting bagi bangsa dan negara kita, yang menjadi prioritas bagi kepentingan nasional tidak boleh berhenti, dan tetap harus kita lanjutkan,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Agenda strategis yang diprioritaskan tidak hanya di bidang infrastruktur, tapi juga bidang kesehatan, dan pendidikan. Menurutnya, bidang-bidang tersebut berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Di bidang kesehatan, Jokowi memprioritaskan penurunan angka stunting, pemberantasan tuberculosis (TBC), malaria, demam berdarah, dan HIV AIDS. “Dan juga berkaitan dengan gerakan hidup sehat yang ini harus terus kita kerjakan,” tutur dia.
Di bidang ekonomi, ada dua program prioritas yang telah diformulasikan pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut prioritas ekonomi mencangkum dua proyek besar.
Pertama, program ekuitas infrastruktur dan wilayah, serta pengembangan ekonomi bernilai tambah, industrialisasi dan ekspansi kesempatan kerja secara nasional dan global dengan saling terhubung. Kedua, program ekuitas infrastruktur dan wilayah. Program tersebut dilakukan melalui pengembangan layanan dasar dan infrastruktur ekonomi.
Program bertujuan meningkatkan ketahanan kepada komunitas yang sangat rentan dan berisiko. Berikut pemnbangunan infrastruktur ekonomi untuk menjamin proses produksi dan distribusi untuk mempertahankan sektor UMKM dan ekonomi informal.
Selain itu, proyek ekonomi fokus pada program ekuitas wilayah untuk memperluas pengaman sosial. Proyek tersebut untuk memperbaiki akses terhadap layanan dasar yang berkualitas, dan meningkatkan inklusi keuangan.
“Kebijakan yang telah dibuat selama masa pandemi ini akan selalu dievaluasi setiap minggu, bahkan setiap hari, sehingga kami bisa mengambil langkah lanjutan untuk menjamin implementasi yang lebih baik dan tepat sasaran dari kebijakan tersebut,” kata Airlangga beberapa waktu lalu.(msn)