Indovoices.com –Tidak sedikit warga negara Indonesia (WNI) yang mengidap virus corona di luar negeri. Salah satunya adalah Hartono Subirto yang positif COVID-19 ketika bekerja di Arab Saudi.
Namun pengalaman Hartono mengejutkan dirinya. Pasalnya, dia tidak dirawat di rumah sakit, tapi di hotel berbintang dan mendapatkan pelayanan yang luar biasa. Hartono mengatakan kondisinya kini sudah membaik.
“Semakin membaik. Semua sepertinya sudah normal. Hanya tinggal kerongkongan yang masih suka kering,” ujar pria asal Jakarta Selatan ini.
Hartono mengatakan, menurut dokter, sakit di tenggorokannya butuh waktu sekitar dua tahun untuk benar-benar pulih.
Pengalaman Hartono terjangkit corona dituangkannya ke video berdurasi 20 menit 47 detik yang diunggah ke channel YouTubenya.
“Saat terjadi pandemi COVID-19 pemerintah Arab Saudi menerapkan lockdown. Saya pun bekerja di rumah dan selalu membatasi berhubungan dengan orang lain,” ujar Hartono dalam video dari dalam kamar hotelnya.
Hartono mengatakan sejak bekerja di rumah, ia sangat membatasi diri untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitar. Selain itu, ia selalu menjaga kebersihan diri termasuk barang belanjaan.
Namun, suatu hari di bulan Ramadhan, Hartono menerima kiriman dari seorang teman untuk berbuka puasa.
“Hari itu saya lengah saya langsung minum saat buka puasa tanpa mencucinya dulu,” ujar pria yang bekerja di Saudi sejak November 2019.
Dua jam setelah buka puasa, Hartono langsung merasa tidak enak badan. Kemudian ia mencoba tidur. Namun, saat bangun ia malah demam. Pada Sabtu (9/5), Hartono memutuskan tidak berpuasa karena kondisi tubuhnya yang semakin lemah.
“Saya membeli obat dari apotek untuk menghilangkan demam dan hasilnya demam saya hilang,” imbuh Hartono yang bekerja sebagai operator di perusahaan air Saudi.
Setelah menjalani rangkaian pemeriksaan dengan kondisi yang tidak stabil, Hartono akhirnya tumbang. Ia kesulitan bernapas, sampai akhirnya kehilangan kesadaran.
“Akhirnya saya tahu saya sedang berada di dalam ambulans. Dalam perjalanan menuju rumah sakit,” ujar Hartono.
Saat itu, tim dokter rumah sakit sempat memvonis Hartono menderita infeksi pencernaan. Namun, tim dokter lain kemudian memintanya menjalani tes corona. Usai menjalani tes, Hartono kembali ke apartemennya.
Empat hari setelah tes, Hartono mendapatkan kabar dari rumah sakit bahwa ia positif terinfeksi corona.
Kemudian ia dijemput tim medis dan dibawa ke rumah sakit. Setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit selama tiga jam, Hartono kemudian diisolasi. Hartono terkejut, pasalnya dia bukan dibawa ke rumah sakit, tapi ke hotel bintang empat.
“Sampai di hotel saya kaget, saya disambut seperti tamu besar. Seluruh karyawan hotel menggunakan APD. Mereka berbaris melambaikan tangan tanda selamat datang,” ujar Hartono.
Seperti layaknya tamu hotel, dia mendapatkan kunci dan minuman selamat datang. Kebutuhannya selama di kamar itu, diakui Hartono, sangat berlimpah.
Dokter juga rutin mengecek kesehatannya setiap hari, memberi vitamin dan makanan. Dokter menyarankan agar Hartono hanya “makan dan tidur saja” agar imun tetap terjaga.
“Saya bersyukur kepada pemerintah Arab Saudi atas kepeduliannya menangani COVID-19. Saya bersyukur, saya bukan warga asli Saudi tapi mereka menerima saya sampai sembuh,” kata Hartono.
Pemerintah Arab Saudi memang telah menyiapkan puluhan ribu kamar hotel untuk mengisolasi warga yang terinfeksi COVID-19. Tidak hanya kamar biasa, tapi juga kamar VIP bahkan suite telah disewa Saudi untuk karantina.
Beberapa peserta karantina membagikan foto-foto mereka di kamar hotel Saudi. Mereka mengakui karantina di Saudi seperti liburan.