Tanggal 21 Mei 2018 hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan peresmian Kereta Api Bandara Minangkabau Express. Rencananya kereta yang dapat melaju dengan kecepatan 60 kilometer (km) per jam tersebut, akan menghubungkan Stasiun Simpang Haru di Kota Padang hingga stasiun kereta di kompleks Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
KA Bandara Minangkabau melintasi Stasiun Tabing, Stasiun Duku, dan berakhir di Stasiun Bandara Internasional Minangkabau. KA bandara akan menggunakan jalur yang sama dengan KA Sibinuang yang melayani rute dari dan ke Stasiun Padang, Stasiun Tabing, Stasiun Duku, Stasiun Lubuk Alung, hingga ke Stasiun Pariaman.
Di tahap awal, KA Bandara Minangkabau Express melayani rute dengan 10 kali perjalanan dari Padang ke Bandara Internasional Minangkabau dan sebaliknya.
KA Bandara Minangkabau Express menggunakan rangkaian kereta (trainset) jenis Kereta Api Diesel Elektronik (KRDE) yang dibuat PT Industri Kereta Api (Persero) alias PT INKA. Dalam sekali perjalanan, KA ini mampu menampung hingga 272 penumpang.
Keberadaan KA Bandara Minangkabau akan berdampak positif bagi masyarakat maupun daerah Sumatera Barat. Antara lain, meningkatkan konektivitas antar-moda di Sumatera Barat sehingga mendorong peningkatan dan efisiensi aktivitas perekonomian. Selain itu, dapat meningkatkan pertumbuhan di sektor pariwisata, termasuk juga mengatasi masalah kemacetan di perkotaan.
Mengutip hasil penelitian lembaga riset dari Amerika yang menyurvei 1.300 kota di dunia dan dirilis 2017 lalu, Kota Padang menempati nomor lima dari 10 kota termacet di Indonesia.
Dengan dioperasikannya KA Bandara di Kota Padang, akan memangkas waktu tempuh, dimana bila menggunakan kendaraan pribadi dapat memakan waktu hingga 45 menit, sedangkan dengan KA bandara menjadi hanya 35 menit.
Sejumlah agenda akan dihadiri Presiden, selain peresmian kereta api (KA) Minangkabau Ekspress, Presiden Jokowi juga akan menghadiri penyerahan sertifikat wakaf di Kuranji, dan Peresmian Pondok Pesantren Modern Prof Dr Hamka II Aia Pacah di Koto Tangah.
Februari 2018 yang lalu, Presiden Jokowi sudah datang ke Sumatra Barat. Selain untuk menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN), Jokowi juga melakukan kunjungan kerja ke sejumlah kabupaten dan kota yang ada di Sumbar.
Di Sumatera Barat sendiri, selain proyek Kereta Api, terdapat berbagai infrastruktur yang dibangun oleh pemerintahan Jokowi, antara lain:
Jalan Tol Bukit Tinggi – Padang Panjang – Lubuk Alung – Padang 80km dan Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang – Payakumbuh – Bukit Tinggi (185km)
Pembangunan Jalan Tol tersebut telah resmi dimulai saat kunjungan Jokowi pada bulan Februari 2018 yang lalu, melalui seremoni ground breaking tahap 1 yakni ruas Padang-Sicincin sepanjang 28 kilometer. Peresmian di lokasi proyek yaitu di Jl. Padang Bypass Km 28, dengan nilai investasi untuk tahap I itu sekitar 4,8 triliun.
Pembangunan infrastruktur jalan juga dilakukan di Kabupaten Kepulauan Mentawai diantaranya, pembangunan Trans Mentawai di Sipora, di Siberut, di Pagai Utara hingga ke Pagai Selatan.
Berdasarkan data Dinas PUPR Mentawai, progres pembangunan jalan trans Mentawai hingga saat ini sudah sepanjang 138,7 km dari target 393,5 km. Total panjang jalan yang harus dibangun untuk menghubungkan ke empat pulau itu 233,8 km lagi.
Pembenahan Bandara Rokot Mentawai
Pengerjaan fisik perluasan Bandara Rokot, Tuapejat, Pulau Sipora, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat, dimulai 2018 menggunakan APBN dan diharapkan sudah bisa beroperasi pada 2019.
Perluasan bandara tersebut direncanakan menambah panjang landasan hingga 1.600 meter dan lebar 30 meter, serta melengkapi fasilitas umum di bandara, mulai dari fasilitas penerbangan hingga fasilitas penumpang.
Untuk Kota Padang, proyek pembangunan infrastruktur jalan di antaranya, pembangunan ruas Jalan Teluk Kabung-Mandeh-Tarusan. Kemudian, Jalan Purus menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Juga ada pembangunan Jembatan Lolong, Jembatan dekat Kampus Bung Hatta.
Sedangkan dii Pasaman Barat, proyek nasional yang diusulkan di APBN 2018 yakni pembangunan Jalan Bunga Tanjung menuju Teluk Tapang. Kemudian, lanjutan pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang.
Selain itu, untuk mengurai kemacetan di Pasar Koto Baru yang merupakan pusat pasar sayur di Sumbar, pemerintah pusat juga mengusulkan pembangunan jalan alternatif sehingga arus lalu lalu lintas di jalan lintas Sumatera itu, tak terganggu lagi oleh pedagang yang meluber hingga ke badan jalan.
Pada pilpres 2014 yang lalu, Jokowi mengalami kekalahan di Sumatera Barat dengan perolehan suara hanya 23,08 persen berbanding 76,92 persen untuk Prabowo. Namun kekalahan tersebut tidak dijadikan alasan oleh beliau untuk tidak membangun Sumbar.
Terbukti dengan berbagai pembangunan infrastruktur yang ada, menunjukkan kepedulian beliau terhadap masyarakat Sumbar tanpa membeda-bedakan. Ini sekaligus juga menunjukkan kenegarawanan beliau yang menginginkan kemajuan untuk seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
Semoga hal ini dapat memberikan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat Sumbar, untuk memilih Jokowi sekali lagi di Pilpres 2019 nanti.
Saksikan trailer menaiki Minangkabau Expres
#2019TetapJokowi