Indovoices.com-Aksi Presiden Jokowi blusukan malam hari di perkampungan Sempur, Bogor, menuai beragam kritik. Aksi tersebut dinilai hanya bagian dari pencitraan karena seharusnya urusan membagikan sembako tak perlu dilakukan langsung oleh presiden, apalagi di tengah wabah corona.
Bahkan, Waketum Gerindra Fadli Zon menilai apa yang dilakukan Jokowi tak menjawab masalah substansial di masyarakat. Sebab, masalah ekonomi tak hanya dialami oleh masyarakat di gang yang dikunjungi Jokowi saja.
“Persoalannya rakyat terdampak bukan hanya di gang itu, atau di RT itu atau di RW itu, tapi luas sekali,” kata Fadli.
“Presiden buatlah keputusan dan kebijakan yang menjangkau semua. Adil dan merata. Blusukan ke salah satu gang dari puluhan ribuan gang di Jawa terkesan sekadar pencitraan,” imbuhnya.
Hal senada juga dilontarkan Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto. Menurutnya, daripada blusukan lebih baik Jokowi memastikan seluruh bantuan pemerintah disalurkan tepat sasaran.
“Yang paling penting sekarang Pak Jokowi pastikan dari hulu sampai hilir semua kebijakan itu benar-benar dilaksanakan dan semua bansos itu sampai kepada yang berhak. Itu jauh lebih penting,” ucap Yandri.
Sementara itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera juga menyarankan agar Jokowi lebih baik fokus memperbaiki manajemen pembagian bantuan selama wabah COVID-19. Sebab, ia menilai, manajemen bansos masih berantakan.
“Urus dulu manajemen sembako yang amburadul manfaatnya bagi ratusan juta jiwa, Pak. Rumus dalam manajemen, kerjakan pekerjaan besar, maka pekerjaan kecil akan selesai dengan sendirinya,” tutur Mardani.
Di sisi lain, anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengaku paham dengan keinginan Jokowi ikut membagikan sembako secara langsung. Namun, seharusnya hal tersebut tidak dilakukan karena interaksi langsung bisa berisiko.
“Interaksi dan kontak langsung sebaiknya kan dihindari. Terutama oleh presiden. Sebab, virus corona ini bisa juga menyerang mereka yang OTG (orang tanpa gejala). Kelihatan sehat, tetapi ternyata sudah terinfeksi,” kata Saleh.
Apalagi, menurut Saleh, tugas presiden sifatnya lebih luas dan strategis. Sehingga, seharusnya Jokowi tidak perlu melakukan hal-hal teknis seperti membagikan sembako sendiri.
PDIP juga ikut membela aksi kadernya itu. Menurut politikus PDIP Arteria Dahlan, aksi blusukan adalah gaya khas Jokowi yang sudah lama melekat. Ia bahkan membandingkan Jokowi dengan kisah sahabat Nabi Muhammad SAW, Umar bin Khattab.
“Kalau dalam perspektif keislaman, kita punya gaya kepemimpinan egaliter sebagaimana telah dicontohkan oleh Khalifah Umar bin Khattab. Tidak bermaksud menyamakan, tapi ada kemiripan-kemiripan dalam hal kepemimpinan mereka,” ucap Arteria.
Kisah Umar yang termasyhur adalah saat dia menggotong sekarung gandum untuk seorang ibu dan anaknya yang kelaparan di sebuah tenda. Saat itu, Umar terpukul mendapati ada masyarakat yang kelaparan.
Arteria juga menilai, blusukan Jokowi memberikan pesan jika negara hadir di tengah masyarakat. Bahkan, dengan turun langsung ke lapangan, Jokowi bisa menilai kondisi riil dan kebutuhan masyarakat, serta memastikan program jaring pengaman sosial sudah terlaksana.
“Ini bukan pencitraan, akan tetapi lebih pada gaya kepemimpinan Pak Jokowi,” tegasnya. (msn)