Indovoices.com- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim hadir melalui tayangan telekonferensi dari kediamannya. Ia mengajak seluruh insan pendidikan di tanah air mengambil hikmah dan pembelajaran dari krisis Covid-19 dengan mengembangkan inovasi.
“Saat ini kita sedang melalui krisis Covid-19. Krisis yang memakan begitu banyak nyawa. Krisis yang menjadi tantangan luar biasa bagi negara kita dan seluruh dunia. Tetapi, dari krisis ini kita mendapatkan banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita terapkan saat ini dan setelahnya,” ujar Mendikbud melalui konferensi video dengan petugas dan peserta upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2020 di Halaman Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayan (Kemendikbud) Jakarta.
Di samping itu, Mendikbud juga mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk selalu berinovasi di tengah pandemi Covid-19. “Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan hati nurani dan belajar dari Covid-19,” tutur Mendikbud.
Di akhir pidatonya, Mendikbud berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya para insan pendidikan yang telah mengikuti arahan Presiden Joko Widodo untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta tetap belajar, bekerja, dan beribadah di rumah saja. “Semoga kita semua diberikan kesehatan, kekuatan, dan semangat agar bisa melalui masa sulit ini,” pesan Mendikbud.
Gerimis di pagi hari, tidak mengurangi semangat melalui konferensi video dengan petugas dan peserta upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2020 di Halaman Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayan (Kemendikbud) Jakarta.
Mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak berkumpul di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), upacara digelar secara sederhana, terpusat, dan terbatas tetapi tetap khidmat.
Di belakang tiang bendera, 18 orang peserta upacara yang merupakan pegawai Kemendikbud dengan pakaian KORPRI nya berbaris rapi dengan jarak masing – masing 1,5 meter antar peserta, baik ke kanan, ke kiri, ke belakang dan ke depan. Di depan peserta upacara, telah siap tiga orang petugas pengibar bendera dan dua orang petugas pembaca naskah Undang-undang Dasar 1945 dan naskah Pancasila, satu orang pemimpin upacara, satu orang pembaca doa, satu orang pembaca susunan acara, satu orang pembaca tanda kehormatan satya lencana dan satu orang pengatur upacara.
Di samping lapangan upacara telah berbaris delapan orang petugas pengiring musik lagu Indonesia Raya dan lagu wajib nasional. Semua petugas upacara dan peserta upacara lengkap menggunakan masker dan sarung tangan serta diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki lapangan upacara sebagai bentuk mematuhi protokol kesehatan.
Upacara telah selesai, pemimpin upacara membubarkan para peserta upacara dan kembali ke tempat. Menjadi pemimpin upacara, adalah agenda rutin setiap tahun bagi Muhammad Yunan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional. Namun upacara tahun ini, baginya adalah kali pertama dilaksanakan secara terbatas dan terpusat tanpa mengurangi rasa khidmat.
Selaku petugas upacara di tengah pandemi Covid-19, Yunan menganggap bahwa aturan protokol kesehatan tetap harus diikuti, seperti menjaga jarak dan menggunakan masker. “Kita ikuti aturan-aturan yang ada, kita tidak boleh mengindahkan protokol kesehatan. Kita gak tau di mana ada musibah, di depan kita tidak tahu apa yang akan terjadi,” ujarnya.
Yunan menambahkan, ia terdorong dan bersedia menjadi petugas upacara Hardiknas sebagai penghormatan kepada Pahlawan Pendidikan, Ki Hajar Dewantara. “Intinya kita selalu bersedia menjalankan tugas kita sebagai petugas upacara,” ungkapnya.
Sebelum upacara digelar, beberapa persiapan sudah dilakukan termasuk diskusi dengan protokol Istana Merdeka, Sekretaris Negara, dan Kementerian Dalam Negeri terkait pelaksanaan upacara di tengah wabah Covid-19. “Kita diskusi bagaimana pelaksanaan ini, agar pelaksanaan sesuai apa yang sudah direncanakan,” ujarnya.
Makna Hardiknas 2020 Bagi Peserta Upacara
Sejalan dengan itu, salah satu peserta upacara dari Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa Kemendikbud, Habibillah menceritakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020 kali ini cukup unik, karena digelar secara terpusat dan terbatas mengingat pandemi Covid-19 menyerang masyarakat Indonesia yang mengharuskan penduduk untuk tetap tinggal di rumah. “Saya rasa ini sangat bijak, para peserta terbatas namun tetap mengikuti protokol kesehatan dan ada jarak tentunya,” ungkapnya.
Walaupun dilakukan secara terpusat dan terbatas, kata Habil, makna dari peringatan upacara Hardiknas tahun 2020 tetap ada karena seluruh insan pendidikan bisa mengikuti siaran langsung pelaksanaan upacara Hardiknas 2020 melalui kanal youtube Kemendikbud.
“Pastinya dengan disiarkan langsung di kanal youtube, seluruh masyarakat Indonesia bisa merasakan Hardiknas ini. Jadi kita semua bisa merasakan, menikmati apa artinya upacara bendera hardiknas ini dan maknanya itu tidak hilang,” ungkap pria yang disapa Habil ini.
Zainuddin, staf di Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud juga mengungkapkan hal yang sama. Ia mengatakan sangat senang dapat menjadi salah satu peserta upacara Hardikanas 2020 di tengah pandemi Covid-19. “Seru juga tadi jadi sebagai perserta upacara dengan cuma dua baris yang terdiri 18 orang ditambah gerimis, tetapi tetap khidmat dan fokus,” katanya.
Lalu bagaimana dengan Guru SMP 15 Kota Bengkulu, Apriyani, sempat merasa sedih ketika melihat pelaksanaan upacara Hardiknas tidak semeriah tahun lalu. “Saya ketika melihatnya di televisi sedih karena tidak semeriah seperti tahun lalu, tetapi kita harus tetap bangkit kembali. Walaupun kita tidak bisa menghadiri secara langsung tetapi tetap khidmat,” ujar guru Bahasa Inggris yang turut menyaksikan upacara Hardiknas melalui kanal youtube Kemendikbud.
Salah satu petugas pengibar bendera Ezra C. Dario, yang juga siswa SMA 78 Jakarta, berharap di masa Pandemi Covid-19 ini seluruh siswa tetap semangat belajar dari rumah. Ia yakin masa Pandemi Covid-19 ini akan segera berlalu.
“Buat teman-teman yang masih sekolah tetap semangat dalam menjalaninya, jangan menyerah, kita pasti bisa melalui ini. Buat guru-guru, terima kasih sudah berjuang untuk siswa-siswa, masih bisa memberikan pendidikan walaupun tidak bisa secara langsung,” pesan Ezra.
Selain kegiatan Upacara Bendera secara virtual, Kemendikbud juga menyelenggarakan program “Belajar dari Covid-19” yang ditayangkan secara langsung di TVRI pada pukul 19.00 WIB. Selain Mendikbud, beberapa pengisi acara juga akan tampil. Di antaranya Najwa Shihab, Tulus, Rizky Febian, Vidi Aldiano, Rinni Wulandari, Naura, Lyodra, Gitabumi Voices, grup musik Sabyan, dan Bina Vokalia Pranadjaja. (kominfo)