Indovoices.com-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penyebaran wabah virus corona di ibu kota belakangan ini telah melemahkan ekonomi Jakarta. Selama ini pendapatan utama Jakarta berasal dari pajak.
Ketika virus corona mewabah, kegiatan ekonomi yang diharapkan bisa menjadi sumber penghasilan pajak, menurun. Akibatnya, pendapatan DKI Jakarta pada 2020 yang ditargetkan bisa mencapai Rp82,1 triliun bakalan tak tercapai.
“Kami mengalami kontraksi hingga hampir 53 persen. Jadi anggaran kami tinggal 47 persen dari semula,” kata Anies saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) 2020 secara online.
Atas dasar itulah, ia meminta agar perencanaan anggaran di 2021 lebih realistis. Pasalnya, pihaknya membutuhkan waktu untuk mengembalikan anggaran DKI seperti semula.
Apalagi, wabah corona juga mengakibatkan banyaknya orang kehilangan pekerjaan. Karenanya, dalam kesempatan itu, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meminta agar Musrembang tidak hanya fokus pada masalah kesehatan.
“Namun juga kesejahteraan masyarakat,” ujar dia.
Seperti diketahui, DKI Jakarta merupakan salah satu daerah episentrum penyebaran virus corona di Indonesia. Hingga Kamis (23/4), tercatat 3.506 kasus positif corona di ibu kota.
Dari jumlah kasus tersebut, total pasien yang sembuh mencapai 292 orang. Sedangkan, jumlah korban meninggal mencapai 316 orang.
Untuk menekan laju penyebaran virus, DKI telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 10 April 2020. Sedianya, pemberlakuan PSBB di Jakarta berakhir hari Kamis (23/4).
Namun, kemarin Anies secara resmi menyatakan jika pemberlakuan PSBB akan diperpanjang untuk empat pekan ke depan, atau hingga 22 Mei 2020 mendatang.(cnn)