Indovoices.com-Gubernur DKI Anies Baswedan menjawab polemik pemberian bansos yang dinilai kerap tidak tepat sasaran. Masyarakat ada yang mengeluhkan bansos diterima oleh keluarga yang tergolong mampu, bahkan ada nama anggota DPRD DKI yang masuk dalam daftar penerima bansos.
Anies mengakui tidak ada data yang sempurna. Sehingga pasti ada satu atau dua nama yang seharusnya tidak menerima bantuan, namun masuk dalam daftar tersebut.
“Tentu saja tidak mungkin sempurna. Di negeri ini data yang super akurat (tidak ada). Saya rasa teman-teman juga tahu. Jadi kalau dicari pasti ada. Kita koreksi terus menerus, jadi enggak usah ditutup-tutupi, itu faktanya,” kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Anies memastikan pihaknya akan terus meningkatkan kualitas data dengan mengoreksi data-data yang sudah ada. Apalagi dalam situasi seperti ini, ada banyak keluarga yang tergolong cukup mampu, namun dengan adanya pandemi ini menjadi kehilangan pekerjaan dan masuk ke dalam golongan yang tidak mampu.
“Kemarin banyak yang enggak butuh bantuan, sekarang butuh bantuan. Di sini kemudian memastikan mereka yang miskin baru masuk dalam data yang di-update, sehingga pada distribusi berikutnya dapat bantuan juga,” jelasnya.
Untuk menghindari ketidaktepatan pemberian bansos, kini lurah membagikan formulir kepada RT/RW untuk mencatat warga mana yang seharusnya masuk dalam data namun belum tercatat, dan mana yang seharusnya tidak menerima bantuan.
“Sekarang ada SOP (kalau) RW tahu ada keluarga yang mampu, tidak harus diantarkan tapi cukup dibuat berita acara. Kita au bantu semua, kita gunakan data yang ada sambil kita tingkatkan. Jadi kita tingkatkan itu apalagi kita tahu ini bukan kejadian hitungannya satu dua hari. Insyaallah ke depan bisa lebih rapi,” pungkasnya.(msn)