Indovoices.com-Jerman melarang pertemuan yang dihadiri lebih dari dua orang kecuali jika itu berlangsung antar keluarga inti atau mengenai upaya pengendalian virus corona (covid-19). Larangan diterapkan demi memperlambat penyebaran virus tersebut di seantero Jerman.
“Interaksi sosial secara langsung berbahaya untuk saat ini,”ujar pemimpin negara bagian Rhine-Westphalia Utara, Armin Laschet. Dikutip dari Guardian, ia mengatakan pemerintah pusat dan daerah Jerman telah bersama-sama menyepakati aturan ketat ini.
Keputusan melarang pertemuan di atas dua orang diambil usai pertemuan antara Kanselir Jerman Angela Merkel dan 16 pemimpin negara bagian.
Merkel menekankan bahwa semua orang di Jerman saat ini harus tetap berada di dalam rumah. Namun jika harus keluar, Merkel mendorong agar warga menjaga jarak antar satu sama lain, minimal 1,5 meter.
Sejumlah laporan mengatakan larangan terbaru ini merupakan keputusan Merkel yang tidak ingin menerapkan lockdown seperti di negara-negara Eropa lainnya, termasuk Italia dan Spanyol.
Menurut laporan media Bild, Merkel mengestimasi bahwa sekitar 60 hingga 70 persen warga Jerman berpotensi terjangkit virus covid-19 jika langkah-langkah pencegahan tidak segera dilakukan.
Berdasarkan data terbaru Universitas Johns Hopkins pada Senin 23 Maret 2020, jumlah kasus covid-19 di Jerman telah melampaui 23 ribu. Sementara angka kematiannya mencapai 92, dengan jumlah pasien sembuh menyentuh angka 266.
Eropa merupakan pusat pandemi covid-19 setelah virus tersebut pertama kali muncul di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, pada awal 2019. Italia menjadi negara terparah dilanda covid-19 di Eropa, dengan jumlah kasus melampaui 59 ribu, 5.476 kematian dan 7.024 pasien sembuh.
Amerika Serikat berada satu peringkat di bawah Jerman dengan lebih dari 33 ribu kasus covid-19. Sementara jumlah korban covid-19 di seantero AS mencapai 417, dan pasien sembuh 178.
Covid-19 kini telah menyebar ke 171 negara di semua benua. Tiongkok terus memperlihatkan tren penurunan jumlah kasus dan kematian, sementara lonjakan terjadi di Eropa dan juga beberapa negara lain di benua Amerika, Asia, dan Afrika.(msn)