Indovoices.com-Upaya peningkatan kinerja neraca perdagangan Indonesia menghadapi sejumlah tantangan. Tantangan datang dari situasi global seperti melemahnya prospek pertumbuhan ekonomi, permintaan global, risiko meluasnya dampak coronavirus, perang dagang serta gejolak geopolitik lainnya.
Tantangan tersebut mendorong pemerintah untuk mengeluarkan sejumlah strategi.
Salah satunya adalah dengan mendorong ekspor melalui insentif dan fasilitas perpajakan sehingga dapat meningkatkan daya saing produk dalam negeri, dan mengurangi defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam sambutannya pada acara Rapat Kerja (Raker) Kementerian Perdagangan 2020 yang bertema “Akselerasi Peningkatan Ekspor dan Penguatan Pasar Dalam Negeri Menuju Indonesia Maju” di ruang Timor Hotel Borobudur.
“Karena begitu kita lari cepat, importnya dan eksportnya tidak bisa catch up, lari cepat langsung ada indikator yang kepanasan yang kemudian dia nggak bisa sustain untuk mengimbangi kebutuhan devisa. Kalau current account deficitnya makin lebar dan kita tidak mampu menarik capital maka Indonesia pasti menghadapi nilai tukar yang tertekan. Itulah yang disebut kenapa terjadinya current account deficit,” jelas Menkeu.
Kementerian Keuangan memberikan dukungan fiskal dalam bidang perekonomian dan perdagangan untuk menanggulangi dampak pelemahan ekonomi global terhadap perekonomian dalam negeri. Sebagaimana diketahui, penurunan pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar 1% berdampak ke Indonesia 0,3% – 0,6% sehingga berpengaruh terhadap kinerja pertumbuhan ekonomi dan sektor-sektor terdampak seperti akomodasi, transportasi, retail, dan manufaktur. Sehingga Pemerintah memberi dukungan berupa insentif fiskal untuk mendorong investasi dan ekspor.
“Kalau monetary policy sudah melakukan relaksasi, kami di fiskal mencoba menginjeksi ekonomi melalui APBN tapi di sektor perdagangannya jangan under estimate.The power of Kementerian Perdagangan sangat powerful. Ini tentu saya berharap Kementerian seperti Kementerian Perdagangan menjadi leading sector Kementerian yang memimpin untuk memperbaiki competitiveness,” ujar Menkeu.
Kementerian Keuangan juga bersinergi dengan Kementerian Perdagangan untuk menjaga kinerja ekspor melalui kebijakan fiskal yang bertujuan mendukung pertumbuhan jangka panjang, diversifikasi produk, dan perluasan pasar ekspor.
“Kementerian Perdagangan adalah yang tiap hari bergulat dengan ini. Kita melihat dan harus mengakui bahwa sektor-sektor yang menghasilkan barang, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun untuk ekspor mengalami tekanan yang tidak mudah. Inilah alarm yang harus kita dengarkan dan kemudian kita harus bereaksi dengan policy yang baik. Kami di Kementerian Keuangan, fiskal policy. Bapak Ibu sekalian disini policy di bidang perdagangan harus jalannya menuju kesana. Sama-sama membuat ekonomi kita bangkit kembali,” pungkas Menkeu. (kemenkeu)