Indovoices.com- PT Blue Bird Tbk (BIRD) dan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) mengumumkan keputusan final transaksi jual beli saham. Blue Bird menjual 4,33 persen sahamnya kepada Gojek senilai Rp 411,1 miliar. Harga penjualan per sahamnya disepakati Rp 3.800.
Dengan kesepakatan ini, Gojek menjadi salah satu pemegang saham minoritas, di mana kepemilikan saham BIRD oleh PT Pusaka Citra Djokosoetono masih tercatat sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham sebesar 31,51 persen.
Berikut fakta-fakta soal pembelian saham BIRD yang dilakukan Gojek:
1. Perubahan kepemilikan saham diumumkan melalui keterbukaan informasi BEI
PT Pusaka Citra Djokosoetono selaku pemegang saham pengendali PT Blue Bird Tbk (BIRD) menjual 4,33 persen sahamnya senilai Rp 411,1 miliar. Aksi korporasi ini diumumkan melalui Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa (18/2). Pusaka Citra Djokosoetono menyampaikan laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan perusahaan terbuka kepada otoritas bursa.
2. Gojek diisukan jadi pemborong saham BIRD
Dalam aksi korporasi tersebut, BIRD tidak mencantumkan identitas sang pembeli saham. Namun sebelumnya, Gojek memang sempat dikabarkan akan membeli 5 persen saham perusahaan taksi terkemuka Indonesia tersebut.
Untuk transaksi tersebut, perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim itu, disebut-sebut harus merogoh dana USD 30 juta atau sekitar Rp 420 miliar. Kabar yang dilansir Bloomberg itu menyebutkan, pembelian 5 persen saham Blue Bird itu akan menandai investasi terbaru Gojek.
3. BIRD awalnya menutupi identitas pemborong sahamnya
Dalam laporan kepada BEI, BIRD tidak menuliskan profil pembeli sahamnya. Setelah muncul isu bahkan kedua belah pihak ramai-ramai menepis isu Gojek beli saham Blue Bird.
Menanggapi hal ini, Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita, menyatakan hingga saat ini belum ada pembicaraan soal hal tersebut.
“Kami tidak mengomentari spekulasi yang ada di pasar. Saat ini, Gojek dan Blue Bird memang memiliki kerja sama bisnis dimana konsumen Gojek dapat mengakses layanan Blue Bird melalui aplikasi kami,” katanya.
Kerja sama yang dilakukan antara Gojek dan Blue Bird selama ini, lanjut Nila, masih sebatas penggunaan aplikasi. Yakni konsumen Gojek dapat memesan Blue Bird melalui aplikasi Gojek.
Sementara itu Head of Internal Relations PT Blue Bird Tbk, Michael Tene, menyatakan hal senada. “Saya tidak bisa mengomentari berita itu,” kata Michael.
Dikonfirmasi ulang, Head of Investor Blue Bird Michael Tene menegaskan pihaknya tidak bisa memberikan detail informasi soal pemborong saham BIRD.
“Sebagai perusahaan terbuka, kami tidak bisa memberikan informasi detil mengenai transaksi yg dilakukan oleh parent company kami selain dari apa yang sudah kami sampaikan dalam keterbukaan informasi di BEI,” ungkap Michael.
PT Blue Bird Tbk menyambut baik ketertarikan dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa untuk melakukan investasi melalui pembelian saham BIRD.
“Bergabungnya PT Aplikasi Karya Anak Bangsa sebagai salah satu pemegang saham menunjukkan bahwa PT Blue Bird Tbk sebagai penyedia transportasi merupakan partner yang strategis bagi PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. Kami juga yakin langkah ini akan semakin memperkuat kolaborasi antara kedua belah perusahaan, sekaligus mendukung usaha perusahaan untuk secara konsisten meningkatkan layanan Blue Bird terhadap konsumen,” ujar Direktur Utama Blue Bird, Noni Purnomo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/2).
5. Saham BIRD dibeli Gojek dengan harga di atas market
Pusaka Citra Djokosoetono melepas sebanyak 108,2 juta saham Blue Bird pada harga Rp 3.800 per saham. Transaksi tersebut terjadi pada 13 Februari 2020. Pada saat jual beli, harga saham Blue Bird di pasar sebesar Rp 2.490.
6. Gojek dan Blue Bird memperluas kerja sama
Selain memperkuat kolaborasi yang sudah terjalin sebelumnya, unit bisnis Gojek, yakni GoPay akan mengimplementasikan kode QRIS sebagai salah satu metode pembayaran di taksi Blue Bird. Lebih lanjut, kehadiran GoPay juga akan terintegrasi ke dalam aplikasi MyBluebird. (msn)