Indovoices.com -Washington D.C., Kominfo – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengatakan ia optimis dengan masuknya U.S. International Development Finance Corporation (DFC) berinvestasi di Indonesia akan lebih banyak lagi perusahaan Amerika Serikat datang ke Indonesia.
“Saya kira dengan masuknya DFC ini akan menambah confidence perusahaan lain di sini untuk berinvestasi di Indonesia. Dengan masuknya mereka bersama JBIC plus nanti kalau Australia ikut masuk juga ini akan menambah keyakinan untuk investor lain menanam modalnya ke Indonesia,” ujar Menko Luhut setelah acara Indonesia-US Strategic Dialogue yang diselenggarakan oleh USINDO.
USINDO adalah organisasi non-pemerintah yang didedikasikan untuk meningkatkan pemahaman antarkedua negara dan memperkuat hubungan di antara kedua negara dan penduduknya. Organisasi bi-nasional ini diketuai secara bersama oleh perwakilan dari AS dan perwakilan dari Indonesia. Dalam dialog tersebut perwakilan perusahaan besar, seperti General Electric, Boeing, Chevron, Chubb, Conoco Phillips, Mitsubushi (Americas), US Chamber of Commerce berdialog dengan Menko Luhut yang datang bersama Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar. Banyak hal ditanyakan dari masalah omnibus law, digitalisasi, big data, perpajakan, dll.
Ibu Kota Baru juga ditanyakan oleh para calon investor dari konsep, luasnya hingga kapan mulai akan dibangun. “Ibu Kota yang baru nanti akan menjadi ibu kota pertama di dunia yang hanya membolehkan mobil elektrik di dalam kota, mobil non-elektrik akan diminta parkir sebelum memasuki kota. Karena nantinya ini akan merupakan kota hijau semua aspeknya harus ramah lingkungan. Luas wilayah ibu kota nanti adalah 256,000 hektar, tetapi masih bisa diperluas hingga 410,000 hektar. Land clearing diharapkan bisa dimulai pertengahan tahun ini, sedangkan master plan akan dimulai akhir tahun nanti,” jelas Menko Luhut. Pertanyaan lain, adalah sebagai negara kepulauan bagaimana Indonesia memperkuat maritimnya.
“Yang menjadi prioritas adalah memperkuat coast guard karena harus diakui selama ini kami lengah bahwa sebagai negara kepulauan coast guard adalah ujung tombak, lalu kami juga memesan kapal fregat, ocean going, lalu ada drone untuk memperkuat pengawasan di perbatasan laut,” kata Menko Luhut.
Setelah berdialog, USINDO mengadakan gala dinner yang dihadiri oleh para pejabat tinggi Amerika, beberapa mantan Duta Besar Amerika untuk Indonesia, serta perwakilan perusahaan-perusahaan besar.
Dalam sambutannya Menko Luhut mengatakan ia sangat optimis hubungan kedua negara akan terus berjalan dengan baik karena para pemimpinnya bisa saling bekerja sama.
Bertemu Jared Kushner
Siangnya, Menko Luhut melakukan pertemuan dengan Jared Kushner, Penasihat Senior Presiden Donald Trump di Gedung Putih. Menko Luhut yang datang bersama Wamenlu diterima Mr. Kushner dan Adam Boehler CEO U.S. International Development Finance Corporation (DFC). Dalam pertemuan itu dibahas tentang rencana investasi DFC yang tidak hanya akan masuk ke Ibu Kota baru, tetapi juga mungkin akan masuk di infrastruktur dan energi.
“Pertemuan berjalan baik dan menurut Mr. Kushner ia kagum dengan kebersahajaan Presiden Jokowi yang menurutnya merupakan seorang yang visioner. Setelah pertemuan Mr. Kushner mengajak kami makan siang bersama istrinya, Ivanka,” kata Menko Luhut. Ivanka adalah putri pertama Presiden Donald Trump. Menurut Menko Luhut, pada makan siang tersebut Ivanka menyampaikan rencananya untuk berkunjung ke Indonesia, tahun ini.
Pagi harinya Menko Luhut mengadakan makan pagi bersama Gubernur Japan Bank for International Cooperation Mr. Tadashi Maeda (JBIC) dan Adam Boehler CEO U.S. International Development Finance Corporation (DFC). Menko Luhut didampingi Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Platen dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.
Dalam pertemuan tersebut baik Mr. Maeda maupun Mr. Boehler yang tertarik berinvestasi di pembangunan Ibu Kota Baru mendapat perkembangan terakhir dari Menko Luhut dan delegasi serta situasi ekonomi dan sosial politik Indonesia, termasuk di antaranya tentang corona virus, omnibus law dll. Ia menyampaikan prinsip Indonesia dalam menerima investasi dari negara lain adalah, Indonesia terbuka bagi siapa saja yang tertarik untuk menanamkan modalnya, tetapi tetap akan menjaga kedaulatannya.
Menko Luhut menjelaskan bagaimana rencana skema pembiayaan pembangunan ibu kota baru serta di mana saja kemungkinan mereka bisa menanamkan investasinya. Kepada kedua tamunya Menko Luhut menyampaikan keinginan Konglomerat asal Australia Andrew Forrest untuk bergabung dalam investasi pembangunan ibu kota baru.
JBIC adalah Bank milik pemerintah Jepang yang bertugas menyediakan sumber daya untuk investasi asing dan mengembangkan perdagangan internasional. Bank ini juga mempunyai peran penting untuk mempromosikan ekspor dan impor Jepang. Sedangkan DFC adalah badan independen milik Pemerintah AS yang menyediakan pembiayaan untuk proyek pengembangan swasta yang akan banyak berinvestasi di negara-negara berkembang.
Menko Luhut bersama DFC juga mengadakan pertemuan dengan CEO dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat di Kedutaan Besar RI di Washington. Dalam pertemuan tersebut juga Menko Luhut memberikan update tentang situasi terakhir di Indonesia termsuk virus corona dan upaya pemerintah untuk mencegahnya. Menko Luhut mendapat beberapa pertanyaan tentang pembangunan ibu kota baru, tentang skema pembiayaannya dan beberapa isu lain seperti bagaimana Indonesia menanggulangi sampah plastik. (kominfo)