Indovoices.com-Pada acara World Bank’s Report on Aspiring Indonesia-Expanding the Middle Class diungkapkan oleh Vivi Alatas selaku moderator acara, para kalangan kelas menengah berkomitmen untuk membayar pajak. Mendengar hal ini, Menkeu mengapresiasi karena pada kondisi perekonomian saat ini, salah satu penerimaan pajak yaitu PPh 21 yang dikontribusikan oleh kalangan pekerja sangat baik dan kuat.
“Sekarang saya lihat milenial yang kerja middle class mapan mereka bangga punya NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). It really touch my heart. Terima kasih middle class,” ungkap Menkeu di Soehana Hall.
Selain komitmen membayar pajak, mereka juga berkomitmen untuk peduli. Menkeu mengungkapkan bahwa ia sering menerima feedback dari masyarakat melalui media sosial. Dari feedback itu kemudian direspons agar menjadi sebuah perkembangan yang nyata.
Menkeu juga mengemukakan sebagai negara kelas menengah, Indonesia memiliki kemampuan untuk merespon feedback dengan baik dengan masalah yang ada.
“Indonesia menurut saya negara middle income country yang problemnya bagus. Policynya arahnya benar, eksekusinya diarahkan, muncul masalah baru atas usaha perbaikan berarti itu masih baik,” jelasnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan pemerintah menjaga dan mendesain kebijakan dengan tekun, teliti, dan telaten. Hal ini penting dilakukan karena tuturnya, untuk mencapai perkembangan prosesnya sangat tidak sederhana. Namun keruwetan itu harus dihadapi dan tidak selayaknya dijadikan alasan sebagai ketidakmampuan untuk mencapai perkembangan.
“Saya senang dalam forum seperti ini kita memiliki ownership (rasa memiliki) masalah itu bersama. Yang penting kita harus open minded, speed of cooperation and collaboration dijaga dan terus komunikasi,” pesan Menkeu di akhir sesi. (kemenkeu)