Indovoices.com-Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin menerima audiensi sekaligus memberi arahan kepada Top 3 penerima Anugerah ASN 2019, di Kantor Wapres, Jakarta.
Apresiasi serta pesan motivasi untuk terus melayani disampaikan Wapres kepada sembilan orang peraih Piala Adhigana tersebut. Selain itu, para pemenang juga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdialog dengan orang nomor dua di Republik ini.
Kepada mereka, Wapres berpesan bahwa aparatur sipil negara (ASN) berperan penting untuk membumikan reformasi birokrasi. Ia menjelaskan, ada istilah yang mengatakan reformasi birokrasi sudah dimulai, namun masih menyentuh kulit.
“Belum menyentuh jantungnya, belum paru-parunya. Perlu ada pembedahan dan motivasi,” tutur Wapres yang didampingi oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo.
Ajang ini, lanjutnya, diharapkan bisa menjadi motivasi bagi ASN lainnya. “Teladan serta nilai pelayanan yang dimiliki oleh pemenang Anugerah ASN 2019 sebaiknya bisa ditularkan kepada seluruh ASN,” ujarnya.
Baginya, menjadi ASN tidak bisa bekerja biasa-biasa saja. Harus ada terobosan luar biasa dalam hal peningkatan pelayanan. “ASN ini harus diberi peningkatan melalui upaya pelatihan, upgrading, kursus di dalam atau luar negeri, untuk meningkatkan kemampuannya, kemudian didorong untuk berinovasi,” kata Wapres.
Menurutnya, meski harus didukung dengan berbagai jenis peningkatan kompetensi, seluruh ASN di Indonesia juga dituntut dua hal, yakni memiliki kompetensi sesuai tuntutan dan komitmen terhadap nilai kebangsaan dan kenegaraan.
Lebih lanjut dalam pertemuan antara peraih penghargaan Anugerah ASN itu juga membahas mengenai netralitas ASN dan radikalisme. Wapres menerangkan, setiap pengembangan kompetensi ASN harus dibarengi dengan penanaman serta penguatan nilai nasionalisme.
“Jangan sampai pegawai kita terpapar paham yang tidak sesuai dengan prinsip kebangsaan yang kita sebut radikalisme,” imbuhnya.
Dari sisi politik, Wapres menekankan agar pergantian kepala daerah tidak berpengaruh pada inovasi yang telah mereka ciptakan. Gejolak politik di pusat maupun daerah tidak boleh mengganggu profesionalisme ASN.
“Mereka (ASN) harus terjamin. Meski terjadi perubahan, pimpinan politik, tapi pegawai tidak rusak, ekonomi tidak terganggu, profesionalisme tidak terganggu, sehingga para ASN bekerja dengan tenang,” tegas Wapres.
Di akhir dialog, Wapres berharap agar ajang tahunan ini dapat dipertahankan. Bahkan, ia memberi masukan agar kriteria dalam Anugerah ASN berikutnya bisa diperluas.
Sebagai informasi, pada ajang Anugerah ASN 2019 terdapat tiga kategori, yaitu PNS Inspiratif, The Future Leader, dan PPT Teladan. Semua nomine dinilai oleh tim juri independen, di antaranya Penulis Senior Maman Suherman, CEO Good News From Indonesia (GNFI) Wahyu Aji, Penggiat Digital Literasi Ahmad Nugraha, dan Penggiat Perpustakaan Nasional Sulasmo Sudharmo. (jpp)