Indovoices.com-Gerakan literasi perlu didorong agar semua lapisan masyarakat mencintai literasi. Literasi memiliki kontribusi positif dalam rangka membantu menumbuh kembangkan kreasi dan inovasi serta meningkatkan keterampilan dan kecakapan sosial yang sangat dibutuhkan pada era revolusi industri 4.0.
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam arahan yang dibacakan Asdep PAUD Dikdas dan Dikmas Kemenko PMK Femmy Eka Kartika Putri di depan para pegiat literasi pada Simposium Gerakan Literasi Nasional Kabupaten Kota Se-Wilayah Mataraman Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Majelis Daerah Korps Alumni HMI (MD-KAHMI) se-Mataraman Jatim di Madiun.
Menurutnya, Gerakan Literasi Nasional ini merupakan bagian dari Program Penguatan Pendidikan Karakter yang resmi dilaksanakan sejak tahun 2017. Salah satu kegiatan pada program tersebut adalah kegiatan literasi pada siswa yang dimulai pada awal jam sekolah. Setiap siswa wajib membaca buku non-teks selama 15 menit. ‘Tentu waktu yang singkat tersebut tidak cukup bagi siswa untuk mengasah kemampuan literasinya, oleh karena itu sekolah semestinya memberi kesempatan kepada siswa untuk berkegiatan literasi di lingkungan sekolah, baik di perpustakaan, di halaman, maupun di ruang kelasnya, termasuk pada saat libur sekolah,” ujarnya.
Ditambahkannya, Gerakan literasi di kabupaten/kota se-Mataraman ini hendaknya berkolaborasi dengan gerakan yang sejenis seperti Gerakan Literasi Sekolah, Gerakan Literasi Keluarga, maupun Gerakan Literasi Masyarakat agar memiliki dampak yang luas terhadap masyarakat dan dapat mengakses sarana literasi yang sudah tersedia, seperti Perpustakaan Daerah, dan Taman Bacaan Masyarakat,
Ditegaskannya juga, Gerakan literasi didorong agar semua lapisan masyarakat mencintai literasi, terutama dalam bentuk buku bacaan, atau bahan bacaan, yang saat ini semakin pudar karena telah tergantikan oleh kecanggihan alat komunikasi gawai/gadget yang multi guna. “Literasi memiliki kontribusi positif dalam rangka membantu menumbuh kembangkan kreasi dan inovasi serta meningkatkan keterampilan dan kecakapan sosial yang sangat dibutuhkan pada era revolusi industri 4.0. Rendahnya budaya literasi merupakan masalah yang serius. Oleh karena itu, mari kita galakkan budaya literasi ini melalui berbagai kegiatan Gerakan Literasi sejak usia dini agar menghasilkan kompetensi literasi,” pungkasnya.
Hadir dalam Gerakan literasi di kabupaten/kota se-Mataraman ,wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak yang mendukung gerakan literasi dan berharap jumlah penulis 600 orang saat ini diimbangi dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang membaca melaluii klub – klub baca yang berada di ruang publik dan Mall. hadir juga Bupati Madiun, Bupati Pacitan, Bupati Magetan, Majelis Daerah Korps Alumni HMI (MD-KAHMI) se- Mataraman Jawa Timur, para Guru Penggerak Indonesia Maju, serta para siswa dan komunitas literasi di Kabupaten Madiun. (jpp)