Indovoices.com-Perempuan adalah aktor penting dalam menciptakan perdamaian yang inklusif. Demikian ditegaskan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi saat membuka acara “Dialogue between Women of Afghanistan: Bridging the Gap and Sharing Experience“ di Jakarta.
Dialog Perempuan Afghanistan merupakan implementasi komitmen Indonesia dalam mendukung proses perdamaian di Afghanistan yang mengedepankan keterlibatan peran perempuan sebagai agen perdamaian.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 38 orang peserta perwakilan perempuan dari berbagai latar belakang dan daerah, serta dipimpin oleh Menteri Informasi dan Kebudayaan Afghanistan Hasina Safi.
“Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi komitmen tulus Indonesia bagi perdamaian dan pemberdayaan perempuan Afghanistan. Kita juga perlu terus bekerja sama erat untuk menindaklanjuti hasil Dialog hari ini,” tutur Menteri Safi.
Sementara itu, Menlu Retno menekankan pentingnya dialog sebagai platform untuk mengembangkan rasa saling percaya dan menjembatani kesenjangan dan perbedaan di antara sesama perempuan sehingga semua perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam upaya pembangunan Afghanistan.
Isu pemberdayaan perempuan juga menjadi fokus utama dalam pembahasan Dialog. “Pendidikan dan peningkatan kapasitas diperlukan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dan harus didukung oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kebijakan,” ujar Menlu Retno.
Secara khusus, Menlu Retno mengharapkan Dialog Perempuan Afghanistan kali ini dapat mengidentifikasi langkah-langkah ke depan dalam rangka menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perempuan untuk dapat meningkatkan perannya dalam proses perdamaian, meningkatkan rasa toleransi dan perdamaian, dan menerapkan nilai-nilai women empower women (saling dukung antara kaum perempuan).
“Dialog ini bukan one-off event, kita akan tindaklanjuti melalui kerja sama Afghanistan-Indonesia women network,” tambah Menlu Retno.
Selama empat hari, para wakil perempuan Afghanistan mengikuti rangkaian kegiatan Dialog on the Role of Women in Building and Sustaining Peace.
Kegiatan tersebut terdiri dari program peningkatan kapasitas di bidang kesehatan ibu dan anak, pendidikan dan pengembangan usaha, serta konsultasi dan dialog ke DPR RI, Komnas Perempuan, Pengusaha Muslimah Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan kunjungan lapangan.(jpp)