Indovoices.com -Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk segera melaporkan ke pimpinan apabila mengalami masalah yang tidak mampu diselesaikan di dalam kewenangannya. Jangan sampai suatu masalah yang sebetulnya memerlukan penanganan secara cerdas, cermat, dan akurat malah menjadi melebar atau menjadi sulit dikelola karena tidak ditangani dengan tepat.
“Saya tahu Anda bekerja bukanya tanpa risiko. Kalau Anda punya risiko (dalam menjalankan pekerjaan), menurut saya tidak fair kalau itu menjadi risiko pribadi. Tanggung jawab saya adalah mengambil alih risiko itu. Makanya saya tidak senang aja kalau anak buah saya diusik-usik. Saya akan turun bener langsung (menyelesaikan masalah)“ tegas Menkeu di depan para pimpinan DJBC baik di tingkat pusat maupun daerah pada acara rapat koordinasi DJBC di kantor pusat DJBC, Jakarta.
Sepanjang jajaran DJBC bekerja untuk mengamankan visi dan misi Presiden dan Pemerintah maka tidak selayaknya para pegawai DJBC harus menanggung resiko pekerjaan menjadi resiko pribadi.
Namun demikian, Menkeu mengingatkan agar jajaran Bea dan Cukai memahami kewenangannya dan paham kapan suatu masalah harus dieskalasi berjenjang ke atas. Menkeu menegaskan dirinya dan para jajaran pimpinan di lingkungan Kemenkeu akan hadir mengambil aih resiko tersebut.
“Anda punya support saya 24 jam 7 hari” tambah Menkeu.
Demikian juga Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan agar pesan Menkeu tersebut dapat disebarluaskan ke seluruh jajaran DJBC secara berjenjang bahkan sampai ke para pegawai DJBC yang bekerja di pulau-pulau terluar di Indonesia. Para pimpinan Kemenkeu hadir untuk mengambil alih risiko pekerjaan anak buah sepanjang dalam koridor peraturan.
“Saya ingin perasaan ini (dukungan Menkeu kepada jajarannya) diteruskan. Anda tidak bekerja sendirian. Kalau ada apa-apa lapor kami. Sampai dengan staff kita yang paling ujung harus bisa merasakan kalau dia tidak kerja sendirian. Kami ada kalau Anda mengalami permasalahan di lapangan” ujar Wamenkeu. (kemenkeu)