
Tadi pagi,
Saya dibuat tertawa saat membaca catatan harian Babi Tersayank π·π·
Bagaimana tidak,
Di bagian paling atas,
Beliau tuliskan :
βMereka yg melupakan kopi sachet ibaratnya Malin Kundang yg lupa insyaf! ..β
Astagaaa!! β¦
Walau ngeselin pemilihan definisi persamaannya,
Tapi sebenarnya,
Ada benernya juga lo ππ
Karena kopi sachet sudah melegenda,
Jauh sebelum βboomingβnya warung2 kopi dan coffe shop di Nusantara,
Selepas beredarnya film Filosofi Kopi ππ
Dan jujur saja,
Saya salah satu pecinta sekaligus penikmat kopi sachet,
Including saat menikmatinya di gelas plastik ala mineral water gelas,
Yg dibawa tukang kopi keliling naik sepeda,
Dg hanya membayar (paling mahal) lima ribu rupiah ππ
βββββββββββββ-
Legenda kopi sachet sendiri,
Saya ciptakan sejak lebih dari 10tahun lalu.
Tepatnya,
Sejak saya masuk berkecimpung di dunia F&B,
Yg bikin jadwal kerja saya kadang acak2an.
Ya ngurusin complaint customer lah,
Ya ngurusin paperwork yg belum selesai,
Walhasil bikin saya kudu melek semalaman,
Dan kopi sachet jadi pilihan,
Karena praktis buat dikomsumsi.
Tinggal sobek kemasannya,
Tuang ke gelas,
Seduh air panas,
Selesai β¦
Gak usah ngomong soal taste atau flavour tertentu deh,
Yg penting cukup bikin mata saya terjaga,
Hingga tugas saya selesai.
Maka dari itu,
Hingga sekarang,
Saya tetap mengapresiasi kehadiran kopi sachet,
Sebagai penghargaan,
Karena telah banyak membantu saya sejak bertahun2 lalu.
Tapi bukan berarti saya anti dg kopi hasil racikan para Barista yaaa β¦.
Karena saya paham cara kerja mereka,
Bagaimana mengolah biji kopi yg sudah di roasting,
Di grinder dg kehalusan yg cukup,
Sampai akhirnya tersaji setelah melalui proses brewing π³π³π³
βββββββββββββββ
Masalahnya adalah,
Banyak yg tetiba mendadak jadi coffeholic ππ
Kalo minum kopi sachet,
Perut jadi mules β¦
Kopi sachet kan banyak campurannya,
Gak baik utk kesehatan β¦
Dan masih banyak argumen2 lainnya β¦ ππ
Tanpa disadari,
Mereka sebenarnya sedang βmematikanβ usaha yg dilakukan orang lain β¦
Para pengusaha warung2 kopi pinggir jalan yg buka 24jam,
Para pedagang kopi keliling β¦
Mereka hidup dari penjualan kopi sachet lo,
Walau tidak sepenuhnya β¦
Jadi,
Janganlah kita βmeracuniβ pikiran banyak orang,
Dg mengajaknya βmembenciβ sebuah produk,
Yg sebenarnya merupakan salah satu pendapatan dari orang lain β¦.
Kalau mau traktir,
Yo traktir wae β¦ ππ
Tapi gak perlu to pake bilang,
βKita makan di warung A ya,
Karena warung B gak enak β¦β
Namanya selera orang,
Kan kita gak pernah tau πππ
βββββββββββββ
Akhir kata,
Sebagai salah satu penikmat kopi,
Yg kebetulan juga salah satu konsumen kopi sachet β¦ ππ
Saya hanya mau kasih tau,
Bahwa apapun jenis kopi yg kalian pilih,
Itu berasal dari jerih payah para petani kopi di seluruh pelosok Nusantara.
Tidak ada kopi yg gak enak,
Hanya selera kita lah yg berbeda β¦
Hargailah setiap butiran kopi yg kalian minum,
Karena di sanalah terletak rejeki keluarga mereka. β¦ πππ