Indopreneur.id – WeWork, startup asal AS, dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 15.000 karyawannya. Sebelumnya, diberitakan bahwa WeWork hanya akan merumahkan 2.000 atau sekitar 13% stafnya saja.
Hal ini diutarakan karyawan WeWork dalam wawancara dengan The Guardian. Menurut mereka, ini terlihat dari sedikitnya pekerjaan dan ditundanya beberapa proyek.
Meski demikian, WeWork menolak mengomentari hal ini. WeWork merupakan perusahaan rintisan yang baru-baru ini mengalami krisis keuangan yang berujung dengan pengunduran diri CEO-nya Adam Neumann.
September lalu, perusahaan perusahaan ini merencanakan untuk go public. Namun sayangnya langkah ini dibatalkan.
Sebulan sebelumnya terungkap kalau starup ini mengalami kerugian besar hingga US$ 900 juta (Rp 12 triliun) dalam enam bulan pertama tahun 2019.
WeWork memiliki penilaian pasar swasta sekitar US$ 47 miliar Tetapi nilai potensinya di pasar publik telah terpangkas secara signifikan.
Sementara itu, investor WeWork, Softbank mengaku telah menyiapkan paket pembiayaan untuk mengambil kendali perusahaan.
WeWork merupakan startup yang menyediakan ruang kerja bagi para pemula untuk disewakan. Bukan hanya pekerja pemula, WeWork juga dapat disewakan untuk pekerja lepas. (cnbcindonesia)